
Pekanbaru, gatra.net - Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Yasonna Laoly kelihatan emosi setelah menengok kondisi Rumah Tahanan Klas IIB Siak yang ludes terbakar akibat kerusuhan Sabtu lalu.
Spontan saja kemudian Yasonna memerintahkan anggotanya supaya mengirim napi yang menjadi penyebab kerusuhan di Rutan Siak itu ke Nusakambangan.
"Tidak ada toleransi untuk peredaran narkoba. Kami sudah bekerja sama dengan BNN untuk melihat orang-orang yang potensial bandar, nanti akan kita kirim ke Nusakambangan," kata Yasonna usai mengecek kondisi Rutan Siak, Senin (13/5).
Yasonna sendiri mengaku sudah dapat info kalau yang menjadi biang kerok kerusuhan di Rutan Siak itu adalah seorang napi perempuan yang terjerat kasus narkoba.
Yasonna memerintahkan agar napi itu diproses hukum dan dihukum lebih berat. "Saya juga meminta itu perempuan yang kemarin kirim saja ke Nusakambangan," pinta Yasonna.
Yasonna menegaskan tidak akan memberi toleransi terhadap penyebaran narkoba baik di dalam rutan dan lapas maupun di luar.
Selain itu, Yasonna meminta agar napi kasus narkoba dipindahkan ke lapas khusus pengedar narkoba agar penanganan terhadap pengedar bisa lebih serius dan maksimal.
"Bandar-bandar narkoba di sini harus kita pindahkan. Seperti yang saya katakan beberapa waktu lalu, memang kita harus pindahkan ke lapas khusus super maksimum," katanya.
Yasonna juga berharap agar kepolisian di Riau segera menangkap napi yang masih berkeliaran. Dan para napi itu diusulkan agar diberi hukuman yang lebih berat.
"Saya meminta kepada Pak Kapolres Siak (AKBP Ahmad David) untuk segera menangkap napi yang kabur. Untuk orang-orang yang sengaja melarikan diri ini benar-benar masuk register F (tidak diberikan remisi dan surat bebas bersyarat)," tegas Yassona.