
Jakarta, gatra.net - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) melalui Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa) secara resmi meluncurkan Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia (UKBI) Adaptif Merdeka. Peluncuran UKBI ini dilakukan sebagai inovasi dalam hal pengembangan, pembinaan, dan peningkatan fungsi bahasa Indonesia.
Disampaikan Kepala Badan Bahasa Kemendikbud, Endang Aminudin Aziz tujuan utama pengembangan UKBI adaptif adalah untuk memotret kemahiran berbahasa penutur bahasa Indonesia lintas performa dengan cepat, tepat, dan efisien. Apalagi, dengan dilakukannya pemutakhiran UKBI ke dalam bentuk adaptif, dinilai akan makin membuka peluang bagi penutur bahasa Indonesia lebih luas untuk mengikuti UKBI.
"Kalangan profesional diberbagai bidang dan pembelajar asing yang selama ini kesulitan mengikuti UKBI hanya karena harus mengikuti satu paket uji lengkap yang kurang sesuai dengan estimasi kemahirannya. Hal itu menyebabkan unsur tebak-tebakan menjadi tinggi karena soal-soal tidak dipahami pada level kemahirannya, kata Endang dalam Taklimat Media secara Daring, Jumat (29/1).
Endang pun menuturkan, sebelum UKBI Adaptif ini diluncurkan, setiap soal UKBI telah melalui uji validitas dan uji reliabilitas. Selain itu, UKNI juga dilalui tahapan usaha intensif dengan melibatkan peserta uji coba sejumlah 2.190 di seluruh Indonesia.
"Uji coba ini tidak hanya dilakukan terhadap para pelajar, tetapi juga para profesional yang diyakini akan menjadi pengguna UKBI adaptif pada masa yang akan datang. Dengan demikian, kami meyakini betul bahwa butir-butir soal di dalam UKBI adaptif ini telah memenuhi semua prasyarat sebuah tes yang andal," tegasnya.
Sistem termutakhir ini nantinya akan memiliki berbagai keunggulan, di antaranya merupakan sistem uji yang menggunakan platform teknologi mutakhir berbasis internet.
Seluruh perkembangan teori tes juga aka berupa multi stage adaptif testing (MSAT) memiliki tingkat keandalan tinggi dengan analisis butir berdasarkan item respons theory (IRT) dan disajikan dalam bentuk yang ramah pengguna. Platform ini pun dapat mengukur kemahiran berbahasa penutur bahasa Indonesia dari jenjang terendah hingga jenjang tertinggi.
"Hasil UKBI ini direpresentasikan ke dalam skor dan predikat, yaitu terbatas, marginal, semenjana, madya, unggul, sangat unggul, dan istimewa. Hasil uji ini disampaikan kepada peserta uji dalam bentuk sertifikat digital," pungkasnya