Home Kebencanaan Pemkot Surabaya Ogah PSBB Jawa Bali

Pemkot Surabaya Ogah PSBB Jawa Bali

Surabaya, gatra.net - Satgas Covid-19 menyatakan akan memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Jawa dan Bali selama dua pekan mulai tanggal 11 Januari mendatang. Menanggapi hal itu, Pemerintah Kota pemkot) Surabaya berencana untuk menangguhkan PSBB.

Plt Wali Kota Surabaya Wisnu Sakti Buana menyatakan dirinya akan mencoba bernegosiasi dengan pemerintah agar Surabaya dikecualikan dalam penerapan PSBB Jawa Bali tersebut. Alasannya, pemkot mengklaim bahwa catatan data Covid-19 di Surabaya masih relatif terkendali.

"Kami siap menghadapi PSBB. Tapi kami akan sampaikan bahwa Surabaya didiskresi dahulu. Kami usulkan bahwa kalau memang harus PSBB, ya seluruh Jawa Timur," kata Wisnu kepada wartawan di Balai Kota Surabaya, Kamis (7/1).

Wisnu menjelaskan, ada sejumlah faktor yang membuat Surabaya layak dikecualikan pada penerapan PSBB Jawa Bali tersebut. Mulai dari penurunan angka kematian akibat Covid-19, hingga jumlah kasus positif yang lebih rendah dibanding angka kesembuahn pasien.

Selain itu, yang paling penting bagi Wisnu adalah upaya penertiban terhadap masyarakat agar tetap patuh pada protokol kesehatan. Terutama, bagi warga Surabaya yang kerap berkerumun di tempat publik.

"Jadi, indikatornya (pengendalian wabah Covid-19 di Surabaya) menunjukkan itu membaik. Kalau PSBB, itu problem, kami harus memberi pemahaman protokol kesehatan di lapangan," jelas Wisnu.

Meski demikian, ia mengaku telah menyiapkan segala pelaksanaan teknis apabila PSBB Jawa Bali tetap dilaksanakan di Surabaya. Pertama, pengawasan kerumunan orang di tempat publik, terutama pasar tradisional.

Kedua, adalah imbauan kerja dari rumah (work from home) bagi masyarakat dan 75% dari jumlah total pegawai dinas pemkot Surabaya. Wisnu memerintahkan bagi pegawai dinas pemkot yang dalam kondisi sehat dan tidak memiliki komorbid, wajib masuk kerja dan membantu petugas memastikan pelaksanaan PSBB di lapangan.

Kemudian, pemkot Surabaya bersama kepolisian akan melakukan pengaturan ketat di tujuh titik pintu masuk kota. Hanya, kepolisian hingga saat ini belum memberi konfirmasi secara rinci tentang bagaimana pengaturan lalu lintas di tujuh titik pintu masuk kota tersebut.

275