
Jakarta, gatra.net - Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama (Kemenag), Muhammad Ali Ramdhani mengatakan, saat ini Madrasah merupakan lembaga yang dipandang layak dan ideal untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM). Karena mempunyai nilai lebih, khususnya dalam pembinaan sikap dan perilaku bagi para siswanya, disamping hanya memberikan ilmu-ilmu umum.
Terlebih, proses pembelajaran yang diberikan di Madrasah tidak hanya terkait pemberian materi-materi atau bahan ajar umum saja. Artinya, di Madrasah, para siswa juga akan diajarkan pula mengenai proses bagaimana mereka harus belajar dan mempraktikan nilai-nilai yang didapatkannya di lingkungan rumah.
"Kalau kita sekolah itu just schooling, orang itu tidak hanya bersekolah tapi orang itu belajar. Kita itu learning," katanya dalam keterangan tertulis, Jumat (27/11).
Lebih lanjut, Ali menjelaskan, muara dari peningkatan SDM dari lembaga-lembaga pendidikan termasuk madrasah, ialah agar para siswa yang lulus dari sana bisa memenuhi 3 tuntutan dari masyarakat, yang kemudian disebut sebagai ASK.
"Huruf A adalah attitude, bagaimana perilaku kaseharian para alumni madrasah. Sebab hal tentang atitude inilah yang memang menjadi nilai lebih yang dipercaya masyarakat untuk menyekolahkan ke madrasah," jelasnya.
Sedangkan S dan K adalah Skill atau keterampilan dan Knowledge atau pengetahuan. "Jadi setelah attitude kita masuk ke ruang keterampilan, yang kemudian kita menyapanya menjadi madrasah Aliyah Plus Keterampilan," imbuh Ali.
Setelah bisa memenuhi ketiga tuntutan itu, pihaknya berharap agar setiap alumni siap terjun ke masyrakat dengan dinamika apapun. Seperti misalnya, saat alumni itu melanjutkan kuliah dia sanggup mengikuti, saat terjun di masyarakat dia senantiasa mampu menjadi interpreneur, memiliki keterampilan khusus dan khas, atau jika alumni tersebut langsung memilih kerja dia dapat mempunyai keterampilan yang utuh.
"Dan inilah kita ingin menciptakan Madrasah Aliyah Plus Keterampilan. Jadi penguatannya pada relevansi," tandas Ali.