
Surabaya, gatra.net - Pemerintah kembali menyalurkan bantuan sosial (bansos) berupa sembako untuk warga terdampak Covid-19. Sebanyak 114 ribu keluarga penerima manfaat (KPM) di Surabaya yang menjadi sasaran penyaluran bantuan berupa sembako tersebut.
Tim pendamping yang menyalurkan bantuan sembako melalui Program Keluarga Harapan (PKH) di kantor kecamatan seluruh Surabaya. Sehingga, KPM di Surabaya yang terdaftar dalam PKH, dapat langsung mendatangi kantor kecamatan untuk menerima bansosnya.
"Saya dan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menyaksikan langusng proses penyaluran bantuan. Ada bantuan sosial beras dari Bulog (Badan Urusan Logistik) dan bantuan sembako. Di Surabaya ini ada 114 ribu warga penerima manfaat," kata Menteri Sosial Juliari P Batubara di kantor Kecamatan Gayungan, Surabaya, Rabu (7/10).
Menurut Juliari, tidak hanya bantuan berupa bahan pangan seperti daging, telur, dan lainnya, pihaknya juga menyalurkan bantuan berupa beras bagi ratusan KPM di Surabaya.
Juliari memastikan bahwa proses penyaluran bansosnya ditargetkan selesai sebelum 30 November mendatang. Ia berharap bantuan tersebut akan sangat meringankan beban warga yang terdampak pandemi Covid-19.
"Kami harap bermanfaat dan mudah-mudahan dapat meringankan beban warga Surabaya selama situasi pandemi seperti sekarang ini," kata Ari, demikian sapaan akrab Mensos Juliari.
Mensos menyampaikan salam dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) kepada masyarakat Kota Pahlawan. "Saya hadir ke berbagai kota di Tanah Air, termasuk Surabaya, untuk memastikan bahwa negara hadir di tengah pandemi," ujarnya.
Adapun sasaran penerima BST di Kota Surabaya sebanyak 225.255 KPM dengan nilai total Rp67.576.500.000. Sedangkan penerima BST di Provinsi Jawa Timur untuk penyaluran sampai bulan Oktober 2020 sebanyak 1.407.701 KPM dengan nilai Rp422.310.300.000. Penyaluran dilakukan, baik melalui PT Pos maupun Bank Himbara.
Alokasi beras yang disalurkan di Provinsi Jawa Timur sebanyak 77.826.825 kg untuk 1.729.485 KPM PKH. Realisasi penyaluran beras dari gudang Bulog saat ini mencapai 47% atau sebanyak 36.959.295 kg dan berdasarkan data transporter, bansos beras yang sudah didistribusikan ke KPM PKH sebanyak 29.902.290 Kg (80.91%).

Selain BST, BSB, dan bansos lain dari Kemensos, pemerintah juga meluncurkan berbagai jenis bansos. Misalnya BLT Dana Desa, Kartu Pra Kerja, kemudian dari pemerintah provinsi, kabupaten, dan kota juga menyiapkan bansos. "Cukup banyak. Bapak Presiden berharap, dengan berbagai bantuan tersebut dapat membantu masyarakat, " katanya.
BST merupakan bantuan sosial dari Kemensos yang diluncurkan khusus untuk masyarakat terdampak pandemi Covid-19 dan meningkatkan daya beli masyarakat. Dengan bantuan ini diharapkan dapat meringankan beban hidup bagi yang kehilangan pekerjaan atau dirumahkan karena tempat kerjanya tidak beroperasi.
Mensos Juliari menyatakan, sejak Juli lalu, BST sudah memasuki Gelombang II. Indeksnya ditetapkan sebesar Rp300 ribu per KPM per bulan selama 6 bulan, atau sampai Desember 2020.
"Ini merupakan tambahan ya, karena pada Gelombang I sudah pernah kami salurkan. Penambahan periode penyaluran pada Gelombang II ini didasarkan pada pertimbangan bahwa dampak pandemi masih dirasakan masyarakat," katanya.
Penerima BST ditetapkan sebanyak 9 juta KPM yang berdomisili di luar Jakarta dan Bodetabek. Mereka adalah masyarakat terdampak pandemi yang datanya diverifikasi dan validasi oleh pemerintah daerah. Data KPM BST ini kemudian dikirimkan ke Kemensos untuk disaring kembali sebelum akhirnya bansos disalurkan.
Sementara itu, Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini, menyatakan apresiasinya terhadap bansos dari pemerintah pusat tersebut. Meski demikian, ia menyatakan akan tetap mengupayakan pemulihan perekonomian di tengah pandemi ini.
"Kalau keran ekonomi dapat terbuka lebih cepat, kita pasti bisa menangani pandemi ini. Karena, kita tidak bisa seterusnya akan ada bantuan. Kecuali, kalau memang ada warga sangat butuh bantuan," kata Risma.
Menurutnya, warga Surabaya tidak dapat selalu bergantung pada bantuan pemerintah. Karenanya, Risma berharap bansos dari Kementerian Sosial tersebut juga dapat memicu kembalinya roda perekonomian di Surabaya.
Sebagai informasi, Kementerian Sosial menyalurkan bansos sembako, termasuk beras sebanyak 450 ribu ton kepada KPM di 514 kota dan kabupaten se-Jawa Timur. Penyaluran bantuan yang bekerja sama dengan Badan Urusan Logistik (Bulog) dan DNS Corporation itu dipastikan tidak akan ada kendala berarti dalam proses penyaluran hingga 2 bulan ke depan.