
London, gatra.net – Perusahaan pembuat chip yang bermarkas di California, Broadcom menurunkan pedoman pendapatannya untuk tahun fiskal 2019 penuh. Hal itu dilakukan untuk meningkatkan pendapatan perusahaan di periode ini hingga mencapai US$22,50 miliar.
“Jumlah permintaan kami saat ini tengah mengalami perlambatan. Kami yakin, hal itu karena dipengaruhi oleh ketidakpastian politik yang saat ini tengah berlangsung, serta dampak pembatasan ekspor pada salah satu pelanggan terbesar kami,” kata CEO Broadcom, Hock Tan, seperti dilansir oleh CNBC, Kamis (13/6).
Pada tahun lalu, Broadcom menerima pendapatan sekitar US$900 juta dari Huawei saja. Namun, karena perang dagang yang terjadi antara AS dan Cina, pendapatan perusahaan itu ikut mengalami penurunan.
Analisis Piper Jaffray, Harsh Kumar dan Matthew Farrel bahkan memperkirakan bahwa Huawei telah menyumbang sebanyak 3 persen terhadap pendapatan perusahaan secara keseluruhan. Perkiraan itu sudah termasuk penurunan estimasi pendapatan dalam setahun penuh, karena daftar hitam oleh AS yang diumumkan pada pertengah Mei. Perkiraan itu sebesar US$150 juta per kuartal dalam nota yang didistribusikan kepada klien pada 24 Mei lalu.
Untuk mengatasi masalah itu, Broadcom juga memutuskan untuk mengurangi produksi mereka. “Kompresi rantai pasokan dapat mengatasi masalah ini lebih dari apa pun, dan dampaknya bisa menjadi sangat besar,” tambah Tan.
Sementara itu, di luar penurunan pendapatan yang tengah dialami Broadcom, saham perusahaan itu justru meningkat hingga 10 persen, sejak awal tahun ini.