
Jakarta, gatra.net - Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) memungkinkan belajar tidak hanya pada jam belajar di sekolah, namun belajar dapat dilakukan kapan saja dan dimana saja. Untuk itu, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikdbud) melalui Pusat Teknologi Informasi dan Teknologi Pendidikan dan Kebudayaan (Pustekkom) mengembangkan laman belajar daring (online), yaitu Rumah Belajar (RB).
Kepala Pustekkom Kemdikbud Gogot Suharwoto mengatakan, dengan aplikasi ini, memungkinkan siswa dan guru, bahkan masyarakat luas belajar tanpa batasan tempat dan waktu.
"Jadi yang menganggap profesi guru akan terancam dengan adanya aplikasi ini, itu tidak benar. Justru guru dapat semakin meningkatkan keterampilannya di sini," ujar Gogot dalam acara diskusi "Pembelajar Abad Milenial" di Gedung Kemdikbud, Jakarta, Selasa (30/4).
Ia menambahkan, aplikasi ini didorong atas beberapa survei mengenai pengguna gawai di Indonesia. Ia menuturkan, rata-rata orang Indonesia menggunakan gawainya selama 3 jam per hari.
"RB merupakan portal belajar online yang menyediakan bahan belajar, fasilitas komunikasi, serta interaksi antarsiswa dan guru maupun antarkomunitas belajar. Dengan slogan Belajar untuk Semua, RB tidak hanya untuk siswa, tetapi juga guru, tenaga kependidikan, maupun masyarakat umum," jelasnya.
RB, lanjut dia, juga sudah digunakan guru yang mengajar di program mengajar terdepan, terluar, dan tertinggal. Menurut dia, fasilitas layanan serta konten RB jauh lebih lengkap daripada bimbel online swasta. E-book sekolah, e-laboratorium, peta budaya, serta karya sastra dan bahasa tersedia dalam layanan tersebut.
Bimbel online yang dirilis pada 2013 itu juga tidak hanya mengajari siswa untuk menyelesaikan soal-soal tes. Namun, siswa juga diajari untuk berpikir tingkat tinggi, membangun logika, dan mampu memecahkan masalah dari suatu konsep pembelajaran.
"RB juga menampilkan karya guru dan komunitas belajar untuk menunjang pembelajaran sekaligus memperkaya wawasan pelajar," tuturnya.