Home Politik KPU Cilacap Siapkan TPS Khusus untuk Lapas Nusakambangan

KPU Cilacap Siapkan TPS Khusus untuk Lapas Nusakambangan

Cilacap, gatra.net – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Cilacap menyiapkan tempat pemungutan suara (TPS) khusus untuk penjara-penjara di Lapas Nusakambangan pada pemilu 2019, Rabu, 17 April 2019.

Ketua KPU Cilacap, Hendi Tri Ujiono mengatakan, KPU membuat sembilan TPS di Pulau Nusakambangan untuk melayani enam lapas tertutup dan satu lapas terbuka. Dari sembilan TPS itu, ada TPS yang bersifat mobile atau bergerak, khusus untuk menangani napi high risk, misalnya di Lapas Batu dan Lapas Pasir Putih.

“Di samping punya ketentuan mekanisme di KPU sendiri,  kita juga harus menyesuaikan juga dengan ketentuan-ketentuan di lapas. Karena butuh perlakuan-perlakuan khusus, misalnya untuk super-maximum security (SMS) kemudian  lapas high risk,” katanya kepada gatra.net.

Menurut Handi, perlakuan untuk napi di lapas high risk  tidak sama dengan TPS umum ataupun lapas biasa. Pasalnya, tiap napi ditempatkan satu sel satu orang. Dari segi pengamanan, napi high risk  harus dijaga oleh empat petugas. Karena itu, napi di lapas high risk tidak mengantre seperti di TPS pada umumnya.

“Kan kita harus menyesuaikan dengan ketentuan yang mereka berlakukan. Di sana ada sembilan TPS. Artinya, ada satu TPS di satu lapas yang bisa melayani lapas lain, dengan cara mobile karena ada keterbatasan,” katanya.

Sebaliknya, kata dia, kotak suara akan dibawa ke tiap-tiap sel agar napi bisa mencoblos langsung di sel masing-masing. Dengan begitu, proses pemungutan suara akan berjalan lebih cepat daripada dengan memanggil satu per satu napi yang butuh perlakuan khusus ini. Misalnya, Lapas Batu yang khusus untuk membui napi risiko tinggi narkoba dan Lapas Pasir Putih yang merupakan penjara khusus napi high risk terorisme.

“Kalau lapas di high risk dan super-maximum itu kan tidak bisa diperlakukan sama, misalnya antre dan sebagaianya. Jadi yang mobile itu kotaknya-lah. Kira-kira begitu,” ujarnya.

Hendi mengemukakan, di luar napi di lapas high risk tersebut, mekanisme pemungutan suara akan berjalan seperti biasa. Napi mengantre untuk menunaikan hak pilihnya. Kelompok panitia pemungutan suara (KPPS) di tempat itu adalah petugas-petugas di lapas tersebut.

Untuk pengamanan,  kata Hendi,  KPU  sudah berkoordinasi dengan Kementerian Hukum dan HAM  serta kepolisian.  Petugas keamanan berasal dari  lapas dan Polseksus  Nusakambangan.

Reporter: Ridlo Susanto

211