Jakarta, gatra.net - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat sebanyak 80 perusahaan yang berencana melakukan penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO) saham di Pipeline hingga April 2024. Nilai indikatif mencapai Rp11,38 triliun.

Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK Inarno Djajadi mengatakan, penghimpunan dana di pasar modal masih dalam tren yang positif. Hal itu tercermin dalam nilai penawaran umum yang tercatat sebesar Rp77,64 triliun dengan 17 emiten baru.

“Sementara itu masih terdapat 138 pipeline penawaran umum, dengan perkiraan nilai indikatif sebesar Rp54,33 triliun, ” kata Inarno dalam konferensi pers hasil Rapat Dewan Komisioner Bulanan pada Senin (13/5).

Lebih rinci, nilai penggalangan dana dari 80 calon emiten yang antre IPO sebesar Rp11,38 triliun. Selanjutnya, untuk penawaran umum terbatas (PUT) sebanyak 11 penawaran dengan nilai sebesar Rp5,64 triliun.

Kemudian, untuk efek bersifat utang dan sukuk (EBUS) tercatat sebanyak 10 penawaran dengan nilai yang tercatat sebesar Rp10,06 triliun. Lalu, untuk PUB EBUS Tahap I, II, dan seterusnya tercatat sebanyak 37 penawaran dengan nilai sebesar Rp27,26 triliun.

Dengan demikian, potensi himpunan dana di pasar modal mencapai Rp54,33 triliun. Namun, target penawaran umum yang ditetapkan OJK pada 2024 sebesar Rp200 triliun.