
Gunungkidul, gatra.net - Hari pertama kampanye terbuka, DPD Golkar Daerah Istimewa Yogyakarta menggelar pesta 10 ribu bakso dan soto di Gunungkidul, Minggu (21/1). Kampanye selanjutnya di Sleman menargetkan 10 ribu peserta untuk ikut senam bersama.
Berlangsung di Gandung Pardiman Center (GPC) Sport Center Genjahan, Kecamatan Ponjong, Ketua DPD Golkar DIY Gandung Pardiman menyebut pelibatan pedagang bakso dan soto sebagai ikhtiar Golkar dalam memberdayakan UMKM.
"Lewat ajang besanan dengan pelaku UMKM, Golkar ingin menegaskan hanya pasangan Prabowo-Gibran yang akan membawa Indonesia menjadi Indonesia Emas,” kata Gandung yang menjabat Ketua Tim Kampanye Daerah (TKD) Koalisi Indonesia Maju.
Diisi pengajian yang melibatkan 2 ribu peserta, Golkar juga mengajak peserta yang hadir sejak pagi berdoa untuk meraih kemenangan Golkar dan pasangan Prabowo-Gibran.
Gandung menyatakan awalnya pihaknya hanya menyediakan 7 ribu porsi bakso dan soto. Namun karena peserta membeludak, bakso ditambah menjadi 10 ribu porsi.
Gandung mengatakan, seperti biasa semula pihaknya juga menyediakan puluhan door prize senilai Rp40 juta di acara ini.
"Tetapi tidak boleh oleh Bawaslu. Oleh karena itu, kami taat dan tertib sehingga dalam kampanye terbuka ini tidak ada door prize," ujarnya.
Ketua Panitia Penyelenggara yang juga Ketua Yayasan GPC Syarief Guska Laksana menuturkan, seluruh relawan bertekad memenangkan Prabowo-Gibran.
"Melalui Relawan Bergerak 1912 yang sudah terbentuk di 20 provinsi, kami berjuang memenangkan Prabowo-Gibran. Pada 27 Januari Golkar akan mengadakan ajang lari dengan peserta 3-5 ribu orang. Kemudian ada ajang senam bersama di Sleman yang menargetkan 10 ribu peserta," katanya.
Secara terpisah, dalam siaran tertulisnya, Bawaslu Bantul memberikan imbauan pada peserta pemilu untuk mematuhi prosedur dan peratura KPU dalam menggelar kampanye.
Ketua Bawaslu Bantul, Didik Joko Nugroho, mengingatkan supaya peserta pemilu tidak melakukan hal-hal yang dilarang seperti melibatkan anak-anak, unsur TNI/POLRI/ ASN, dan perangkat desa sebagai peserta kampanye.
"Peserta kampanye dilarang menggunakan knalpot brong. Juru kampanye yang akan tampil juga wajib didaftarkan," kata Didik.
Bawaslu Bantul menyatakan akan melakukan pengawasan secara langsung dan melekat pada setiap kampanye rapat umum.