Home Ekonomi Jaga Pasokan, Pemerintah Tambah Alokasi Pupuk untuk Petani

Jaga Pasokan, Pemerintah Tambah Alokasi Pupuk untuk Petani

Solo, gatra.net - Pemerintah berencana menambah pasokan pupuk bersubsidi untuk para petani. Hal ini dilakukan untuk menjaga ketersediaan, baik pupuk bersubsidi maupun non-subsidi.

Tiap tahunnya pemerintah mengalokasikan Rp25 triliun untuk subsidi pupuk bagi petani. Tahun ini alokasinya akan ditambah Rp 14 triliun untuk menjangkau lebih banyak petani.

Bahkan pemerintah juga mempermudah mekanisme penebusan pupuk bersubsidi, yakni hanya dengan menggunakan KTP. Dengan begitu petani lebih mudah dalam memperoleh pupuk bersubsidi.

Direktur Keuangan dan Umum PT Pupuk Sriwidjaja Saifullah Lasindrang mengatakan, tak hanya untuk pupuk bersubsidi, ketersediaan pupuk non-subsidi juga ditambah.

”Sehingga pemerintah bisa membantu petani memperoleh pupuk dengan mudah untuk mendukung program percepatan musim tanam di tahun 2024,” kata Saifullah melalui rilis yang diterima gatra.net pada Kamis (11/1).

Untuk menjaga ketersediaan pupuk, pemerintah menggelar program Gebyar Diskon Pupuk di sejumlah kabupaten dan kota selama bulan Januari hingga Februari, termasuk di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, Rabu (10/1).

Langkah menjaga pasokan pupuk ini ditempuh agar hasil pada musim tanam selanjutnya lebih optimal. Untuk itu, pemerintah pusat bekerjasama dengan beberapa pemerintah kabupaten dan kota.

”Hal ini dilakukan agar menjaga ketersediaan pupuk bagi petani dan memberikan kemudahan bagi petani memperoleh pupuk di musim tanam,” katanya.

Dalam program Gebyar Diskon Pupuk ini, pemerintah bersama PT Pupuk Indonesia memenuhi kebutuhan pupuk non-subsidi dan mendorong para petani untuk melakukan penebusan pupuk non-subsidi dengan harga terjangkau.

Hingga periode 31 Desember 2023, ketersediaan pupuk baik subsidi maupun non-subsidi tercatat 1.744.302 ton atau setara dengan 236 persen dari ketentuan stok yang ditetapkan pemerintah. Dari jumlah tersebut, sebanyak 1.215.280 ton merupakan pupuk subsidi dan sisanya, yakni 529.022 ton, merupakan pupuk non-subsidi.

”Semoga program ini bisa mendorong petani untuk menanam lebih awal. Sehingga kesuksesan musim tanam awal tahun ini bisa kita tuai bersama saat panen bulan April nanti,” ujarnya.

41