Jakarta, gatra.net - Calon presiden Ganjar Pranowo mengatakan, adanya fenomena "anak instan" dalam perpolitikan di Indonesia. Mantan Gubernur Jawa Tengah ini pun mengatakan, selaku politisi senior, ia hanya berlapang dada melihat fenomena yang ada.

"Jadi, situasi yang mendorong menjadi anak-anak instan hari ini. Memang ya terimalah dengan lapang dada," ucap Ganjar Pranowo dalam acara Pidato Calon Presiden Republik Indonesia Arah dan Strategi Politik Luar Negeri oleh CSIS di Gedung Pakarti Center, Jakarta, Selasa (7/11).

Ganjar terlebih dahulu menceritakan pengalamannya sebelum terjun ke politik. Ia yang pada saat itu masih mahasiswa sering merasa tidak puas dengan hasil yang dicapai dalam demo. Berangkat dari perasaan tidak puas itu, ia pun masuk ke partai politik, yaitu Partai Demokrasi Indonesia. Waktu itu masih belum perpisahan kubu yang kemudian melahirkan PDI Perjuangan.

Ia pun mengatakan pernah berdiskusi dengan anak-anak muda. Saat itu Ganjar sempat bertanya mengenai ketertarikan anak muda untuk masuk ke partai politik.

"Anak-anak muda banyak sekali tidak tertarik pada partai politik karena wajah partai politik seringkali menjadi ya banyak catatan lah begitu," jelas Ganjar.

Namun, Ganjar kembali bercerita, ketika anak-anak itu ditanya, apakah mereka tertarik untuk jadi walikota, gubernur, atau bahkan presiden. Anak-anak muda ini mengaku tertarik. Hal inilah yang Ganjar nilai sebagai sesuatu yang instan dan sering terjadi di perpolitikan Indonesia saat ini.

"Tugas kita yang lebih senior untuk memberikan edukasi kepada mereka bahwa proses itu penting," kata Ganjar lagi.