Bangkok, gatra.net - Sedikitnya 23 orang warganegara Thailand menjadi bagian dari 240 orang yang ditahan Hamas paska serangan 7 Oktober lalu.

Areepen Uttarasin, seorang politisi veteran Thailand dan mantan menteri pendidikan dari minoritas Muslim Thailand telah mengadakan pembicaraan dengan Hamas dalam upaya untuk menjamin pembebasan sandera Thailand yang ditahan di Gaza.

Areepen mengatakan dia melakukan perjalanan ke ibu kota Iran, Teheran, dan bertemu dengan pejabat senior Hamas di sana pada tanggal 26 Oktober selama lebih dari dua jam, menurut laporan Reuters.

“Mereka mengatakan kepada saya bahwa para sandera asal Thailand hidup nyaman dan bebas dari bahaya,” kata Areepen, menolak menyebutkan nama pejabat Hamas yang ditemuinya. “Saya mengatakan kepada mereka bahwa saya di sini bukan untuk bernegosiasi tetapi hanya untuk meminta pembebasan mereka.”

Ke-23 warga Thailand tersebut merupakan kelompok tawanan terbesar di Gaza dari negara asing mana pun. Kementerian Luar Negeri Thailand tidak mengkonfirmasi pembicaraan para politisi tersebut dengan Hamas, namun mengatakan pihaknya menyambut baik bantuan dari semua pihak seiring pemerintah mengupayakan pembebasan sandera Thailand melalui berbagai saluran.