
Tel Aviv, gatra.net - Seorang sandera lanjut usia Israel yang dibebaskan oleh Hamas semalam, mengatakan bahwa dia sempat dipukuli militan saat dia dibawa ke Gaza pada 7 Oktober, namun kemudian diperlakukan dengan baik selama dua minggu disandera di wilayah kantong Palestina.
“Orang-orang itu memukuli saya di tengah jalan, mereka tidak mematahkan tulang rusuk saya tetapi sangat menyakiti saya,” kata Yocheved Lifshitz, 85 tahun, sehari setelah pembebasannya, dikutip Reuters, Selasa (24/10).
“Mereka memperlakukan kami dengan baik,” katanya kepada media di rumah sakit Tel Aviv, menjelaskan bahwa seorang dokter mengunjungi dia dan sesama sandera setiap dua hingga tiga hari.
Lifshitz adalah satu dari dua wanita yang dibebaskan pada Senin malam, meninggalkan lokasi bersama sekitar 220 sandera yang masih berada di tangan Hamas.
Sambil duduk di kursi roda, dia mengatakan kepada wartawan bahwa seorang dokter telah mengunjunginya ketika dia ditahan di jaringan terowongan di Gaza dan bahwa semua kebutuhannya telah dipenuhi.
Baca Juga: Hamas Bebaskan 2 Tawanan Perempuan Lanjut Usia
Dia mengatakan bahwa Hamas memperlakukannya dengan lembut dan memenuhi semua kebutuhannya selama disandera.
Menggambarkan pengalamannya pada konferensi pers, Lifshitz mengatakan bahwa dia dibawa ke terowongan di dalam Gaza yang tampak seperti “jaring laba-laba,” dan menambahkan bahwa lokasi tempat mereka ditahan telah ditembaki beberapa kali.
Dia mengatakan militer Israel tidak menganggap serius ancaman Hamas, dikutip Reuters, Selasa (24/10).