
Jakarta, gatra.net - Bank Indonesia (BI) memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap baik, ditopang oleh permintaan domestik atau konsumsi rumah tangga.
Gubernur BI Perry Warjiyo mengungkapkan, konsumsi rumah tangga diperkirakan tetap kuat. Hal ini sejalan dengan keyakinan masyarakat yang masih tinggi, termasuk konsumsi jasa yang meningkat dari generasi muda.
"Tumbuh kuat sejalan dengan keyakinan masyarakat yang masih tinggi, termasuk generasi muda yang meningkatkan konsumsi jasa," jelas Perry konferensi pers RDG Bulan September di Jakarta, Kamis (21/9).
Namun, kata Perry adanya potensi perlambatan ekspor seiring pelemahan permintaan global dan turunnya harga komoditas, di tengah ekspor jasa yang cukup kuat.
Secara sektoral, pertumbuhan ekonomi juga ditopang oleh beberapa lapangan usaha sektor jasa, seperti Perdagangan Besar dan Eceran, Transportasi dan Pergudangan, serta Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum.
"Hasil survei Bank Indonesia terkini juga mendukung pertumbuhan ekonomi tersebut, seperti keyakinan konsumen yang tinggi, penjualan eceran yang positif, indikator dini Purchasing Managers' Index (PMI) Manufaktur yang berada di zona ekspansi, serta penjualan semen yang meningkat," jelasnya.
BI kata Perry, memperkirakan pertumbuhan ekonomi 2023 berada dalam kisaran proyeksi pada 4,5-5,3%. Menurutnya, BI akan terus memperkuat sinergitas stimulus fiskal Pemerintah dengan stimulus makroprudensial Bank Indonesia untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, khususnya dari sisi permintaan.