
Jakarta, gatra.net - Menteri BUMN Erick Thohir terus dinilai berbagai pihak layak menjadi bakal calon wakil presiden (cawapres) untuk Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang. Menurut pengamat politik dari Universitas Indonesia (UI), Ade Reza Hariyadi Ketum PSSI ini memiliki elektabilitas yang terus meningkat di bursa cawapres.
Peningkatan elektabilitas tersebut membuat Erick Thohir menjadi cawapres yang sangat potensial untuk dipinang pada kontestasi demokrasi mendatang.
"Secara efektif Erick Thohir ini ini punyak elektabilitas tinggi. Hal itu menjadikannya sebagai kandidat cawapres potensial yang layak diperhitungkan," kata Ade dalam keterangannya, Selasa (19/9).
Ade menjelaskan, jika bicara soal elektabilitas, Erick terbukti kerap menduduki posisi teratas sebagai cawapres di beberapa lembaga survei. Seperti survei nasional Polling Institute periode Agustus dalam simulasi lima nama cawapres, nama Erick Thohir ini menjadi urutan pertama dengan hasil 24,5 persen suara.
Selain itu dalam survei terbaru pada periode September dari Politika Research and Consulting (PRC) terpantau nama Erick Thohir menduduki posisi teratas dengan hasil 16,8 persen mengalahkan kandidat potensial lainnya. Adapun urutan kedua mantan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil dengan hasil 16,4 persen, lanjut Ketum PKB Muhaimin Iskandar 15,4 persen, dan Kemenparekraf Sandiaga Uno 12,6 persen suara.
Ade melihat tingginya angka elektabilitas yang dimiliki oleh Erick Thohir tidak lepas dari keberhasilan kinerja yang terus ditorehkan. Seperti di BUMN, Eks Presiden Inter Milan ini berupaya untuk menjaga performa perusahaan–perusahaan pelat merah agar memberikan manfaat bagi negara dan masyarakat.
Melalui berbagai program yang dimiliki, Erick Thohir berhasil meningkatkan laba Kementerian BUMN hingga mencapai hasil tertinggi yakni Rp303 triliun di tahun 2022. Kemudian dividen kepada negara dari Kementerian BUMN juga menyentuh angka tertinggi yakni sebesar Rp80 triliun.
"Erick Thohir punya rekam jejak positif, dalam konteks kinerja sebagai menteri dalam kabinet Presiden Jokowi maupun sejumlah event internasional yang berhasil ditanganinya," pungkas Ade.