
Kota Gaza, gatra.net - Militer Israel mengatakan pihaknya melancarkan serangan udara di Gaza pada hari Jumat. Serangan itu menyusul kekerasan di rapat umum perbatasan di mana para pejabat kesehatan mengatakan banyak warga Palestina terluka.
AFP, Jumat (15/9) mengatakan, serangan tersebut adalah yang pertama sejak awal Juli, ketika Israel membalas tembakan roket dari Gaza yang diluncurkan setelah serangan Israel yang paling mematikan di Tepi Barat, yang diduduki selama bertahun-tahun.
Tentara mengatakan serangan itu menyerang pos militer yang dituduh milik organisasi teroris Hamas di Jalur Gaza utara.
Baca Juga: Serangan Israel di Gaza Tewaskan 12 Orang
Seorang juru bicara militer mengatakan serangan udara menghantam daerah tempat warga Palestina berkumpul Jumat pagi, dekat penyeberangan Karni yang ditutup permanen.
Sebuah sumber keamanan di wilayah Palestina mengatakan kepada AFP bahwa Israel mengebom pos pengamatan perlawanan di timur Kota Gaza, dan meminta tidak disebutkan namanya karena dia tidak berwenang untuk berbicara secara terbuka kepada media.
Belum ada laporan mengenai korban cedera akibat serangan udara tersebut.
Sebelumnya pada hari Jumat, seorang jurnalis AFP yang menyaksikan protes warga Palestina melemparkan batu dan bahan peledak ke arah pasukan Israel, di seberang perbatasan, dan dua demonstran yang mengalami luka tembak.
Gumpalan asap hitam memenuhi area tersebut setelah warga Palestina membakar ban.
Baca Juga: Serangan Israel di Gaza Meningkat, 32 Tewas termasuk 6 Anak-anak
“Dua belas warga Gaza terluka dalam berbagai aksi unjuk rasa di sepanjang perbatasan,” kata kementerian kesehatan wilayah tersebut.
Militer Israel mengatakan beberapa alat peledak dan granat dilemparkan ke arah tentara, dan tidak ada satupun yang terluka.
Serangan udara itu terjadi setelah sebuah ledakan menewaskan sedikitnya lima warga Gaza, selama unjuk rasa di perbatasan pada hari Rabu.
“Sebuah bom yang mungkin berupa granat tangan diledakkan saat dibawa seorang pengunjuk rasa,” kata seorang saksi yang tidak ingin disebutkan namanya kepada AFP.
Kelompok militan Islam Hamas menguasai Gaza pada tahun 2007 dan sejak itu Israel memberlakukan blokade yang melumpuhkan.
Ada banyak perang yang terjadi antara militan yang berbasis di Gaza dan Israel dalam beberapa tahun terakhir.
Setidaknya 34 warga Palestina dan satu warga Israel tewas dalam lima hari bentrokan lintas batas pada bulan Mei.