Home Regional Diduga Jadi Korban Dendam karena Coretan Jamal Gagal, Mahasiswa UNS Kena Tonjok Sopir Kampus

Diduga Jadi Korban Dendam karena Coretan Jamal Gagal, Mahasiswa UNS Kena Tonjok Sopir Kampus

Solo, gatra.net - Mahasiswa Program Studi Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA) Universitas Sebelas Maret (UNS), Khoirul Umam (19), diduga menjadi korban penganiayaan dari sopir di fakultas tersebut. Khoirul Umam kemudian melaporkan kejadian ini ke Polresta Solo.

Ketua BEM Fakultas MIPA ini menjelaskan bahwa kejadian ini bermula saat kegiatan pengenalan organisasi kemahasiswaan digelar di kampus. Dalam kegiatan tersebut, ia mengkritik sejumlah kebijakan kampus.

”Itu kegiatan pengenalan organisasi kemahasiswaan yang ada di lingkungan kampus. Kegiatannya berlangsung sekitar pukul 14.00 WIB sampai 15.00 WIB,” katanya.

Usai kegiatan, Khoirul dipanggil pihak fakultas. Ia diantar menuju ke gedung rektorat dan disidang jajaran rektorat UNS. ”Di dalam saya merasa disudutkan,” kata Khoirul.

Sidang berlangsung hingga pukul 17.00 WIB. Khoirul kemudian diantar kembali ke fakultas menggunakan mobil. Saat sampai di kampus inilah Khoirul mengatakan ia mendapat pukulan di bagian rahang kanan oleh YP, sopir fakultas.

”Sebelum memukul dia tanya saya orang mana, saya jawab Tangerang. Dia bilang, kalau orang Solo pasti punya unggah-ungguh (sopan santun). Setelah itu saya langsung dipukul,” katanya.

YP dan Khoirul berada di bangku depan mobil. Sementara di bangku belakang duduk Dekan dan Wakil Dekan Fakultas MIPA yang mencoba memisah keduanya.

”Mereka bilang, jangan ada kekerasan. Setelah sampai di fakultas kami keluar. Saya mau perjalanan pulang. Kemudian saya dipanggil lagi (oleh YP) dan diseret ke dekat taman kampus. Saya ditonjok mengenai pipi kanan dua kali, dahi, paha dan kaki. Dia juga menarik kerah baju dan menjambak saya,” katanya.

Khoirul juga menjelaskan bahwa YP menarik kerah baju dan menjambaknya. YP juga melontarkan kata-kata ancaman sembari menunjuk menggunakan kunci mobil di hadapan Khoirul.

"Saya diancam mau dibunuh sambil menunjuk-nunjukkan kunci mobil di wajah saya. Setelah itu saya ditinggal begitu saja. Sebenarnya di dekat lokasi ada satpam, tapi satpam itu diam saja, tidak ada upaya menolong," kata Khoirul

Khoirul menduga kejadian ini karena dendam. Pasalnya, bulan Juni lalu, dirinya menulis ‘Jamal Gagal’ di mobil fakultas yang berdebu. Jamal yang dimaksud adalah Rektor UNS Jamal Wiwoho.

”Ini merupakan bentuk kecewakan kami, para mahasiswa, tentang beberapa isu kampus. Seperti cashback UKT (uang kuliah tunggal) yang belum dibayarkan, dana kemahasiswaan, dan lain sebagainya," ujarnya.

Karena tulisan itu, YP hampir diberi sanksi dari kampus berupa penundaan kenaikan jabatan karena mobil tersebut menjadi tanggung jawabnya.

Khoirul mengatakan bahwa kejadian ini sudah selesai lewat jalur mediasi."Namun kemudian malah terjadi penganiayaan ini," ujarnya.

Khoirul membuat laporan resmi ke Satreskrim Polresta Solo pada Rabu (23/8) malam dan melengkapi berkas Kamis ini.

"Tadi sudah ketemu penyidik, diminta melengkapi dengan bukti visum. Sudah kita lakukan juga kemarin (visum) di rumah sakit. Namun hasilnya memang belum keluar. Setelah keluar langsung kita serahkan pada pihak kampus," ujarnya.

Saat dikonfirmasi, pihak kampus mengakui kejadian tersebut. Dekan Fakultas MIPA, Harjana, mengatakan kekerasan tersebut memang dilakukan oleh YP pada Khoirul. Pihak dekanat sudah melakukan klarifikasi pada terduga pelaku.

”Pelaku menyatakan bahwa kekerasan ini karena persoalan pribadi,” katanya.

UNS menyerahkan kasus ini pada polisi. Dekanat mendukung penuh proses pelaporan, penyelidikan, dan penyidikan hingga persidangan terhadap kasus kekerasan di Fakultas MIPA itu.

”Kami juga akan membantu pihak kepolisian untuk menuntaskan kasus ini. Termasuk untuk menonaktifkan pelaku kekerasan agar dapat mengikuti proses hukum yang berjalan. Kami tidak menoleransi kekerasan dalam bentuk apapun dan sekecil apapun,” tegasnya.

270