
Purworejo, Gatra.com- Komunitas Rakyate Jokowi (KRJ) Solo Raya, memperingati HUT ke-78 RI di Obyek Wisata Gunung Kunir, Desa Benowo, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah.
Puluhan relawan yang datang dari Solo Raya itu berbaur dengan masyarakat desa merayakan kemerdekaan RI dengan mengibarkan bendera merah putih di puncak tertinggi Kabupaten Purworejo itu.
Kedatangan mereka dalam rangka mengenalkan obyek wisata Gunung Kunir yang menjadi salah satu obyek wisata yang akan dikembangkan Badan Pelaksana Otorita Borobudur (BPOB). Meskipun hujan sempat menjadi kendala, namun kegiatan yang berlangsung Kamis siang hingga sore ini berjalan lancar.
Juru bicara KRJ, Niken menjelaskan, KRJ beranggotakan orang-orang yang senang travelling, hiking serta pemerhati budaya dan lingkungan hidup.
"Beberapa waktu sebelumnya, saya dan teman-teman pernah berkunjung ke sini. Ada tempat bagus dan luar biasa yang bisa kita olah menjadi destinasi wisata. Tapi kondisinya agak mangkrak nggak tahu kenapa. Kedatangan kami ke sini, bertepatan dengan HUT RI ini bisa menjadi trigger agar destinasi wisata ini bisa digarap serius," kata Niken, Kamis (17/08).
Niken berpendapat, Gunung Kunir Desa Benowo ini bisa menjadi ikon dan spot wisata andalan Purworejo dan sebagai penyangga wisata Borobudur yang dicanangkan oleh BPOB (dulu bernama Badan Otorita Borobudur/BOB) sejak tahun 2017 lalu.
"Pencanangan Gunung Kunir Desa Benowo sebagai salah satu daerah penyangga wisata sekitar Borobudur oleh BOB belum menunjukkan progres nyata. Kata warga yang kami temui, mereka hanya bisa menunggu dan berharap agar impian mereka menjadi nyata. Maka dengan kegiatan kami di sini, berharap bisa mengetuk hati agar kita, semua stake holder bersama membangun obwis Gunung Kunir," harap Niken.
Gunung Kunir menyajikan pemandangan indah. Dari puncaknya, kita bisa melihat sunrise atau matahari terbit. Malam hari, jika cuaca cerah kita bisa melihat keindahan malam hari wilayah Kabupaten Magelang yang tak kalah indah dengan Yogyakarta.
Selain itu, Benowo juga merupakan salah satu desa penghasil kopi terbaik di Kabupaten Purworejo.
"Banyak PR yang harus dikerjakan, terutama infrastruktur. Dalam perjalanan ke Desa Benowo, kami melewati jalan-jalan yang sempit dan tikungannya tajam. Apalagi jika hujan seperti sekarang ini, kalau tidak hati-hati sangat berbahaya. Ini yang harus mita pikirkan bersama," tegas Niken.
Salah satu peserta, AA Jeli, pemerhari potensi daerah, berharap agar BPOB segera merealisasikan pembangunan obwis di Benowo sebagai penyangga Borobudur.
"Dari pertama kali dicanangkan, tahun 2017 hingga kini 2023, sudah 6 tahun belum ada kenyataannya. Semoga kegiatan bareng KRJ ini bisa menjadi pemantik bagi pemerintah dan investor swasta yang mau membangun Benowo," kata AA Jeli.
Ia berharap ada investor yang tertarik membangun infrastruktur cable car (kereta gantung) menuju Gunung Kunir. Sehingga obwis pegunungan ini tidak hanya menjadi 'milik' kawula muda, namun juga lansia dan difabel bisa ikut menikmatinya.
"Kami yakin teman-teman di BOB sudsh bekerja keras, jadi terhentinya (kendala) di mana kami tidak tahu. Kawasan penyangga Borobudur ini kan masuk PSN (Proyek Strategis Nasional), harusnya sudah tidak ada alasan. Karena PSN ada ruang percepatan realisasinya," kata AA Jeli.
Pria asli Purworejo yang bermukim di Jakarta ini menambahkan, jika sudah ada studi kelayakan potensi wisata Desa Benowo, maka ia dan teman-teman akan bisa menawarkan ke investor.