
Pati, Gatra.com - Masyarakat di lereng Pegunungan Kendeng menggelar upacara bendera HUT ke-78 RI di Kali Tus, Desa Baturejo, Kecamatan Sukolilo, Kabupaten Pati, Jawa Tengah, Kamis (17/8). Uniknya perhelatan tersebut juga dihadiri warga Kabupaten Kudus, Blora, Rembang, dan Grobogan.
Ketua Jaringan Masyarakat Peduli Pegunungan Kendeng (JMPPK), Gunretno, mengatakan, upacara di tumpukan sampah Kali Tus adalah pengingat untuk pemerintah, agar memperhatikan kondisi lingkungan yang terkesan diabaikan.
"Sungai yang terendam sampah membuat menjadi dangkal, sehingga membanjiri sawah petani. Sungai ini merupakan jalur irigasi pertanian yang sangat penting sehingga kalau tidak diantisipasi maka sawah kami kekeringan," katanya.
Anggaran sebesar Rp230 miliar untuk normalisasi sungai Juwana sejak tahun 2019, dinilai tidak berjalan maksimal. Terbukti dengan fakta di lapangan, misal pendangkalan yang menyebabkan banjir kala musim penghujan.
"Normalisasi sungai dari BBWS sejak 2019 dengan anggaran sebesar Rp40 miliar hingga Rp230 miliar tidak berjalan baik. Alhasil sungai kecil penyangga pertanian mengalami imbas yang buruk seperti lahan pertanian yang puso karena banjir di musim penghujan dan kekeringan di musim kemarau," jelasnya.
Saat musim penghujan, yang ia kutip dari data dari Dinas Pertanian (Dispertan) Kabupaten Pati, sebesar 7.072 hektare sawah di Pati yang tersebar di 10 kecamatan mengalami puso akibat banjir. Pertambahan serta membuang sampah sembarangan juga dituding sebagai penyebab bencana.
Sebagai usaha refleksi 78 tahun Indonesia merdeka, Gunretno mengajak warga berjuang bersama untuk mendesak penguasa agar tak lalai mewujudkan kesejahteraan dan keadilan. Apalagi permasalahan ekologi rentan terjadi, seperti perampasan lahan wong cilik, pembalakan hutan secara liar, kelangkaan pupuk subsidi, dan permainan harga komoditas bahan pangan. Ia berharap persoalan ini mendapat perhatian serius agar nasib petani menjadi lebih baik.***