
Karanganyar, gatra.net- Konser Rock Indie bertajuk Don't Stop Fest-Take Your Dream di De Tjolomadu, Karanganyar, Jateng, Sabtu malam (22/7) berujung ricuh. Penonton mengobrak-abrik area lantaran konser batal terlaksana.
Penonton merusak tenda booth dan melemparinya. Mereka kesal lantaran band-band pengisi konser tak kunjung tampil. Padahal mereka sudah menunggu berjam-jam usai membeli tiket. Konser rock indie itu sedianya menampilkan band Superman Is Dead (SID), Koil, Rebellionrose, Stand Here Alone, MCPR, Havinhell.
Kapolres Karanganyar AKBP Jerrold Hendra Kumontoy kepada wartawan di lokasi mengatakan telah menerjunkan pasukan pengamanan di lokasi. Ia dibantu satuan dari Kodim 0727/Karanganyar. Dalam operasi ini, ia mengamankan tiga orang. Yakni dua laki-laki dan satu perempuan dari pihak event organizer. Mereka dianggap paling bertanggungjawab atas gagalnya konser yang mengakibatkan penonton mengamuk. Setelah diselidiki, sejumlah vendor kesal lantaran EO belum membayar jasanya. Salah satu vendor bertugas di penyediaan sound system.
"Sound system tak dinyalakan vendor. Sebenarnya peralatan sudah on set semua. EO belum menyelesaikan pembayaran sound system dan sejumlah vendor lainnya. Yang belum dibayar sekitar Rp120 juta. Tiga orang dari EO diamankan ke Mapolsek Colomadu," katanya.
Dia mengatakan, untuk proses perizinan event ini sendiri sudah masuk ke Polres Karanganyar. Pihaknya sudah memproses dan meneliti surat izin yang masuk, dan mengeluarkan izin untuk kegiatan tersebut.
Namun saat penonton sudah berdatangan, pihak EO belum bisa mengatasi persoalannya dengan vendor, sehingga acara gagal terlaksana. Para penonton banyak yang menanyakan tentang uang pembelian tiket sebesar Rp120 ribu yang sudah mereka beli.
Hingga pukul 21.00 WIB, sejumlah petugas keamanan masih berjaga dilokasi konser. Penonton sudah banyak yang meninggalkan lokasi konser. Sementara para vendor, sudah mulai membereskan barang-barang mereka. Para vendor di penyedia makanan juga dirugikan karena terlanjur bayar sewa Rp1 juta per stand namun tak sempat menggelar dagangan.
AKBP Jerrold mengatakan, pihaknya sudah meminta keterangan dari EO terkait pertanggungjawaban pengembalian tiket konser kepada para penonton.
"Kalau pengakuan dari EO, nanti akan dikembalikan melalui online sabagai mana dengan yang sudah beli (tiket) online. Selanjutnya yang sudah on the spot, akan kita atur untuk proses pengembaliannya. Ini menjadi evaluasi ke depan jangan sampai masalah sama terulang lagi," terangnya.