Home Ekonomi UGM Hadirkan Aplikasi SAMAWI Dukung Perwakafan Indonesia

UGM Hadirkan Aplikasi SAMAWI Dukung Perwakafan Indonesia

Sleman, gatra.net – Universitas Gadjah Mada (UGM) menjadi perguruan tinggi keenam yang menyatakan diri bakal menempatkan dana abadinya untuk dikelola Badan Wakaf Indonesia (BWI). Langkah pertama yang dilakukan adalah menghadirkan Sistem Akuntansi dan Manajemen Wakaf Indonesia (SAMAWI).

Aplikasi SAMAWI merupakan hasil riset tim peneliti Enhancing the Role of Islamic Philanthropy in Alleviating the Economic Impacts of Covid-19 Outbreak (ENTROPY) yang diketuai Guru Besar Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM Mahfud Sholihin.

“Aplikasi ini dihadirkan untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas pengelolaan wakaf sehingga menjadi produktif. Sistem laporan wakaf yang kami hadirkan semudah memperbarui status,” kata Mahfud saat peluncuran di UGM, Selasa (13/6).

Didanai melalui program Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP), riset pembuatan aplikasi ini dilakukan sejak 2020. Ide besar dari pembuatan aplikasi ini menurut Mahfud didasarI literatur yang menunjukkan pengelolaan wakaf kerap dikritik karena tidak profesional, tak akuntabel, dan non-produktif.

“Aplikasi ini diharapkan membantu membantu nazhir, pihak yang menerima wakaf, untuk dikelola dan dikembangkan sesuai peruntukannya sesuai dengan pernyataan standar akuntansi keuangan nomor 112,” katanya.

Wakil Rektor Bidang Sumber Daya Manusia dan Keuangan UGM, Supriyadi, menyatakan tak hanya membantu dengan menyediakan aplikasi SAMAWI, UGM akan melanjutkan kerjasama dengan BWI dengan menempatkan dana abadi seperti lima perguruan tinggi lainnya.

“Kami menempatkan dana abadi pada cash waqf linked sukuk yang nantinya dikelola nazhir untuk membiayai program sosial dan pemberdayaan ekonomi umat. Soal besaran dana belum bisa kita sampaikan,” katanya.

Ketua Badan Pelaksana BWI, Mohammad Nuh, mengatakan peluncuran aplikasi ini turut menjadi sosialisasi perwakafan supaya seluruh mahasiswa, dosen, karyawan, dan tenaga kependidikan dapat memahami wakaf.

"Cash waqf linked sukuk ini beberapa perguruan tinggi juga sudah mulai menempatkan, mulai dari ITS, IPB, ITB, UNPAD, dan UNDIP. Insya Allah dalam waktu dekat, tidak terlalu lama lagi akan ada UGM. Ini kita fokuskan pada perguruan-perguruan tinggi yang Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTN BH)," ucapnya.

Menurutnya, semua PTN BH harus punya dana abadi, endowment fund, atau yang selama ini disebut wakaf dalam Islam. Dalam instrumen cash waqf linked sukuk ini, risiko dijamin pemerintah dan memberikan return atau keuntungan yang jauh lebih besar dari deposito dan bebas pajak.

“Kita turut menyambut kehadiran SAMAWI dengan gembira. Kita yakin aplikasi ini akan berperan besar dalam mengembangkan dunia perwakafan dengan sentuhan teknologi,” ujarnya.

Nuh juga berpesan tak mengartikan wakaf sebagai sesuatu yang konservatif dan tradisional di era modern dan digital. Hal ini menjadi peran besar dari perguruan tinggi untuk mengembangkan perwakafan Indonesia.

“Perguruan tinggi kan setiap tahun mahasiswanya ganti, jadi kalau setiap anak lulusan paham tentang wakaf, maka akan tersebar di masyarakat terus,” tutupnya.

52