
Jakarta, gatra.net – Panglima TNI Laksamana Yudo Margono menyampaikan, empat orang prajurit TNI dari Satgas Yonif R 321/GT luka-luka, di antaranya luka tembak pascakontak tembak di Distrik Mugi, Nduga, Papua Pegunungan dengan Kelompok Sparatis Teroris (KST). Selain itu, 4 prajurit dinyatakan hilang.
Yudo dalam konferensi pers di Lanud Yohanis Kapiayu Timika, Papua Tengah, Selasa (17/8), menyampaikan, itu merupakan data terakhir yang diterima pihaknya sampai dengan pagi tadi.
Baca Juga: Panglima TNI Naikkan Status Operasi Siaga Tempur di Nduga, Ini Artinya
“Sampai saat ini, ada satu yang meninggal, Pratu Miftahul Arifin dan ada 4 orang yang luka tembak, baru tadi dievakuasi semuanya,” katanya.
Ia menjelaskan, dari 4 prajurit yang mengalami luka tersebut, 3 di antaranya luka tembak dan terserempet peluru. Sedangkan satu orang lainnya mengalami luka nontembak.
“Ada juga yang luka karena jatuh terpleset karena memang medannya ini kan miring, ketika mungkin ketika bertempur mereka melihat kondisi seperti itu, kepeleset dan jatuh,” ujarnya.
Keempat prajurit TNI dari Satgas Yonif R 321/GT tersebut sudah berhasil dievakuasi dan dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan tindakan medis. Mereka dalam kondisi sadar.
“Alhamdulillah semuanya sehat semuanya karena masih bisa melihat saya, langsung bilang, selamat siang Panglima, berarti masih sadar,” ujarnya.
Bahkan, lanjut Yudo, dari keempat orang prajurit tersebut sempat masih meneriakkan “Komando”. “Artinya mereka masih sadar, alhamdulillah, mudah-mudahan ini mereka bisa sehat kembali dan pulih luka yang diderita,” katanya.
Sedangkan untuk jenazah Pratu Miftahul Huda, sampai dengan pagi tadi belum dapat dievakuasi. Ini diputuskan karena evakuasi diprioritaskan untuk prajurit yang mengalami luka tembak.
Saat ini, evakuasi difokuskan terhadap jenazah Pratu Miftahul Arifin. Evakuasi yang bersangkutan tidak mudah karena berada di dalam jurang yang cukup dalam. “Kita usahakan untuk kita evakuasi,” ujarnya.
Sampai dengan pagi tadi, Yudo menyebut evakuasi belum berhasil karena terkendala sulitnya medan dan cuaca buruk di sekitar lokasi. Saat ini, pihaknya tengah berkonsentrasi untuk melakukan evakuasi tersebut.
Baca Juga: Lokasi Sudah Diketahui, TNI Sebut Operasi Penyelamatan Pilot Susi Air Terhalang Ini
Sedangkan untuk 4 orang personel yang dinyatakan hilang atau belum bergabung dengan pasukan, pascapenyerangan atau penembakan oleh KST, saat ini tengah dilakukan pencarian.
“Yang belum terkonfirmasi sampai sekarang ini ada 4 personel. Sampai saat ini masih kita cari bersama,” katanya.