
Jakarta, gatra.net - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar alias Cak Imin menyambut baik wacana berdirinya koalisi besar gabungan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KIR) dan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB).
Kendati demikian, ia enggan berkomentar banyak mengenai potensi dirinya akan tergeser dari posisi calon presiden (capres) maupun calon wakil presiden (cawapres) apabila koalisi besar itu terwujud. Cak Imin juga enggan berandai-andai terkait hal itu.
"Sampai hari ini enggak ada misal-misal, yang penting proses saja berlangsung, pendaftaran kan masih lama," kata Cak Imin ketika ditemui awak media usai pertemuan PKB dengan Partai Gerindra di Kediaman Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, Jakarta Selatan, Senin (10/4).
Meski begitu, Cak Imin juga enggan disebut telah berlapang dada alias legowo apabila batal masuk dalam deretan pasangan capres-cawapres pada pemilihan umum (Pemilu) 2024. Terlebih, ia berpegang pada keputusan Muktamar yang mengamanatkannya untuk maju dalam kontestasi politik itu sebagai capres maupun cawapres.
"Siapa bilang [legowo]? [Soal maju sebagai capres atau cawapres] itu keputusan Muktamar PKB," kata Cak Imin sambil tertawa.
Adapun, Cak Imin tidak berkomentar terkait apakah sosok pasangan capres-cawapres itu telah diperbincangkan oleh Koalisi KIR maupun koalisi besar. Ia hanya mengatakan, pembahasan mengenai capres-cawapres akan dilakukan belakangan. "Itu nanti diujung kita bahas," singkatnya.
Untuk diketahui, wacana koalisi besar mulai mencuat sejak pertemuan pimpinan sejumlah partai politik dalam acara Silaturahmi Ramadan yang digelar DPP Partai Amanat Nasional (PAN), pada Ahad (2/4) lalu.
Koalisi itu direncanakan akan terdiri dari gabungan Koalisi KIR dan KIB. Dengan kata lain, koalisi itu terdiri dari gabungan lima partai politik, yakni Partai Gerindra dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), serta PAN, Partai Golkar dan PPP.
Wacana pembentukan koalisi besar atas gabungan kedua koalisi itu pun disebut turut menjadi pembahasan dalam pertemuan itu. Bahkan, Presiden RI Joko Widodo juga menyambut positif wacana itu, dan menyebut kelima partai cocok untuk membangun koalisi besar bersama.