Home Internasional Upaya Menahan Dampak Kejatuhan Silicon Valley Bank

Upaya Menahan Dampak Kejatuhan Silicon Valley Bank

Washington, gatra.net - Ambruknya Silicon Valley Bank (SVB) akhir pekan lalu membangkitkan kekhawatrian global. Saham-saham perbankan di seluruh dunia menghadapi tekanan besar di tengah tengah kehawatiran efek berantai keruntuhan itu.

Pemerintah sudah melakukan serangkain langkah untuk mengendalikan kejatuhan lebih dalam. Pemerintah AS mengumumkan tindakan untuk menopang simpanan dan membendung kejatuhan finansial yang lebih luas dari keruntuhan tiba-tiba.

SVB menjadi bank AS terbesar yang gagal sejak krisis keuangan global 2008. Kurang dari 48 jam setelah bank mengumumkan bahwa mereka berencana untuk meningkatkan modal, bank tersebut mengalami gelombang penarikan yang membuat sahamnya anjlok.

SVB ditutup oleh Departemen Perlindungan dan Inovasi California pada hari Jumat, dengan Federal Deposit Insurance Corporation ditunjuk sebagai penerima. Manajemen SVB disebut-sebut sedang menjajaki opsi yang tersedia, termasuk penjualan. Upaya meningkatkan modal melalui penjualan saham dipastikan gagal.

Pada hari Minggu, regulator negara bagian menutup Signature Bank yang berbasis di New York, yang memiliki total aset sekitar US$110,36 miliar dan total simpanan sekitar US$88,59 miliar pada 31 Desember.

Ekonom dari Citi Global Wealth Investments melihat kegagalan SVB sebagai magnet untuk pengawasan yang lebih besar terhadap bank kecil dan menengah, dengan potensi kelemahan modal. Namun itu menimbulkan risiko minimal bagi bank besar, kata mereka.

Keruntuhan SVB memicu kepanikan perusahaan modal ventura utama yang menyarankan perusahaan untuk menarik uang mereka dari bank. Maklum, SVB merupakan bank yang berspesialisasi dalam pembiayaan startup dan berstatus bank AS terbesar ke-16 berdasarkan aset.

Kegagalan SVB menjadi yang terbesar sejak Washington Mutual bangkrut pada 2008. Kebangkrutan yang memicu krisis keuangan selama bertahun-tahun.

89