
Jakarta, gatra.net - Berkembangnya dunia digital membutuhkan adaptasi masyarakat dalam menerapkannya. Kepala Badan Siber dan Sandi Nasional (BSSN), Hinsa Siburian mengatakan bahwa budaya keamanan siber harus bisa dibangun dengan baik.
"Peningkatan budaya keamanan siber dibutuhkan adaptasi. Upaya dalam rangka beradaptasi masyarakat terhadap dunia digital adalah melaksanakan gerakan literasi media dan keamanan siber," ujarnya dalam konferensi pers di Kantor BSSN, Jakarta, Senin (20/2).
Ia mengaku pihaknya telah menyelenggarakan gerakan literasi media dan keamanan siber kepada masyarakat. Mulai dari siswa SMP, SMA, mahasiswa, hingga masyarakat secara umum.
"Ini sangat penting tentunya untuk kami sosialisasikan. Kita semua masuk ke ruang siber, dunia siber, relatif baru, maka perlu penyesuaian," ucapnya.
Hinsa menuturkan bahwa masuk ke dunia siber, diperlukan pemahaman nilai-nilai budaya. Menurutnya, dunia nyata dan dunia siber tetap sama-sama perlu mempertahankan identitas bangsa.
Ia menilai bahwa nilai dan norma dalam dunia nyata seharusnya tetap diterapkan di dunia siber. Mulai dari tidak berbohong, bersikap santun, hingga menjaga perilaku.
"Di ruang siber, di dunia nyata, tidak boleh bohong. Nilai ini perlu ditanamkan terutama kepada masyarakat muda sejak dini," ucapnya.
Dalam mengatasi serangan siber, ia mengungkapkan perlunya kerja sama dari seluruh pihak, terutama masyarakat. Persatuan harus terus dikedepankan, agar ekosistem dunia siber bisa berjalan dengan baik.
"Kami mengimbau kepada masyarakat supaya jangan mudah percaya terhadap informasi, adu domba yang memecah belah bangsa. Ini harus kita waspadai bersama," tegasnya.
Masyarakat juga diharapkan tidak lagi melontarkan ujian kebencian kepada pihak tertentu yang dianggap berseberangan. Ini diperlukan terutama dalam menjaga keamanan dalam ruang siber.
"Persatuan adalah sila ketiga Pancasila dan ini sangat rentan untuk diserang, diadu domba melalui ruang siber. Marilah di era digital kita menjaga ruang siber, kembali ke nilai jati diri bangsa, nilai budaya, agama, dan nilai berbangsa-bernegara dalam Pancasila," pungkasnya.