Jakarta, gatra.net - Berjalannya kembali liga 1 sepak bola di Indonesia masih menjadi polemik dunia persepakbolaan Tanah Air. Hal tersebut didasarkan atas keputusan PSSI yang menghentikan Liga 2 dan Liga 3.

Mantan Deputi Sekjen PSSI, Fanny Riawan, mengaku bahwa keputusan tersebut sangat mengagetkan. Ia pun sempat bertanya ada apa di kubu persepakbolaan di Indonesia.

“Kalau satu liga dihentikan dampaknya ke liga yang lain, sehingga diputuskan juga liga 1 tanpa degradasi, artinya juga liga 2-nya sudah dihentikan sama dengan satu full kompetisi tidak ada artinya,” ujar Fanny dalam diskusi polemik Sepak Bola Indonesia pada akhir pekan ini di Jakarta.

Fanny beranggapan hal tersebut hanya buang-buang uang, semua orang punya harapan baik untuk sepak bola Indonesia akhirnya malah terbuang sia-sia.

Salah satu keputusan PSSI menghentikan liga 2 dan liga 3 adalah karena ada permintaan dari pengurus sejumlah klub di Liga 2 dan Liga 3.

“Kalau saya rasa sih, kemarin saja saya ikuti instagram satu club, ya itu sudah banyak protes mereka mengirimkan pesan kusus, apakah betuk ini aspirasi klub atau memang aspirasi dari segelintir manusia, oknum-oknum yang sebetulnya bertujuan supaya mengikuti apa yang dilakukan dalam agenda mereka,” ungkap Fanny.

Menurutnya, di negara yang sepak bolanya maju, jarang sekali terjadi pemberhentian liga. Pada lima tahun terakhir saja hanya pandemi yang membuat liga terhenti tapi dilanjutkan lagi. Selain itu, tapi tidak ada pemberhentian di tengah jalan.