
Jakarta, gatra.net - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan keketuaan Indonesia di ASEAN adalah salah satu prioritas diplomasi 2023 Indonesia. Seperti diketahui, Indonesia telah dinobatkan menjadi Ketua ASEAN 2023 pada 13 November 2022 lalu.
Menurut Retno, Indonesia berkomitmen untuk memperkuat sentralitas ASEAN. Tujuannya agar stabilitas kemakmuran di Asia Tenggara dan Indo-Pasifik terjaga sekaligus menyongsong ASEAN 2045.
“Melalui subtema 'Epicentrum of Growth' Indonesia bertekad menjadi pusat pertumbuhan ekonomi,” kata Retno dalam Pernyataan Pers Tahunan Menteri Luar Negeri Tahun 2022-2023, Rabu (11/1).
Baca Juga: Dukung Pemulihan Kesehatan Nasional dan Global, Indonesia Terus Perjuangkan Akses Vaksin
Selama menjadi Ketua ASEAN, Menlu Retno menyatakan Indonesia juga akan terus mempererat hubungan antara ASEAN dan Pacific Island States (PIF). Selain itu, Indonesia juga akan melakukan segala upaya untuk membantu Myanmar keluar dari krisis politik.
“Kantor Utusan Khusus akan dibentuk dan dipimpin oleh Menteri Luar Negeri. Langkah-langkah yang akan diambil oleh Indonesia sepenuhnya didasarkan pada 5PC (Five Point Consensus) dan prinsip-prinsip dasar Piagam ASEAN,” lanjut Menlu.
Pertama, kata Retno, langkah-langkahnya adalah kepatuhan terhadap aturan hukum, tata pemerintahan yang baik, prinsip demokrasi, dan pemerintahan yang konstitusional. Sesuai dengan 5PC dan keputusan KTT ASEAN di Phnom Penh, November lalu, Indonesia akan melibatkan semua pemangku kepentingan.
Baca Juga: 30.894 Kasus Perlindungan WNI Diselesaikan Kemlu Sepanjang 2022
“Hanya melalui pelibatan semua pemangku kepentingan, mandat 5PC untuk memfasilitasi terciptanya dialog nasional dapat dilaksanakan. Kolaborasi dengan Utusan Khusus Sekjen PBB akan dilanjutkan,” imbuhnya.
Menlu Retno mengumumkan Indonesia telah meminta agar akses kepada semua pemangku kepentingan diberikan kepada Sekretaris Jenderal ASEAN dan AHA Center agar mereka dapat melanjutkan misi mereka untuk memberikan bantuan kemanusiaan.
Keketuaan Indonesia juga akan memastikan bahwa pembangunan komunitas ASEAN tetap menjadi fokus. Namun, Retno juga berjanji, isu mengenai Myanmar tidak akan dibiarkan tersandera proses pembangunan komunitas ASEAN.
Adapun KTT ASEAN akan diadakan dua kali secara terpisah, yaitu pada bulan Mei dan September 2023 mendatang.