Home Ekonomi Stok Beras Menipis di Akhir Tahun, Mentan: 'Saya Tunjukkan!' 

Stok Beras Menipis di Akhir Tahun, Mentan: 'Saya Tunjukkan!' 

Jakarta, gatra.net - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo membantah soal kabar stok beras yang menipis. Ia pun mengklaim pasokan dan jumlah stok beras nasional tahun ini dalam kondisi aman. Pernyataan itu menyusul beredarnya kabar menipisnya Cadangan Beras Pemerintah (CBP) di gudang Bulog pada akhir tahun ini.

Seperti diberitakan,  kabar pemerintah kekurangan cadangan beras pada akhir tahun dipicu oleh menipisnya stok beras di gudang Bulog pada Oktober 2022 ini. 

Direktur Distribusi dan Cadangan Pangan Badan Pangan Nasional, Rachmi Widiriani menyebut stok CBP Bulog pada Oktober 2022 menjadi yang terendah dibandingkan dua tahun sebelumnya, yakni hanya sebesar 673.613 ton. Padahal stok pada Oktober 2021 mencapai 1,25 juta ton, sementara pada Oktober 2020 sebesar 973 ribu ton.

Rachmi menyebut bahwa penyerapan beras oleh Bulog pada musim gadu seperti saat ini lebih sulit karena harus bersaing dengan pihak swasta yang mampu membeli beras petani dengan harga yang lebih tinggi. 

Adapun pemerintah menargetkan penyerapan CBP oleh Bulog hingga Desember 2022 ini mencapai 1,2 juta ton. Kendati, jika target penyerapan CBP tidak terpenuhi, Rachmi mengatakan stok CBP akan terancam di bawah 500 ribu ton dari angka minimal 1 juta ton.

"Yang paling bahaya kalau stok akhir Desember itu ditargetkan 1,2 juta ton, tapi pengadaan di dua bulan ini tidak mencapai target Bisa jadi akhir tahun stok Bulog di bawah 500 ribu ton," ujar Rachmi dalam diskusi publik secara virtual di kanal Youtube Pataka Channel, Selasa (25/10) lalu.

Merespon kabar itu, Syahrul mengutip data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa stok beras di masyarakat hingga April 2022 mencapai 10,15 juta ton. Menurut dia, jumlah tersebut terus bertambah seiring panen raya yang akan berlangsung pada musim rendengan ini.

"Puncak panen pertama kita Januari - April 2022 itu 18 juta lebih, dan panen kedua sekitar Agustus 2022 13 juta lebih. Nah oleh karena itu, setara berasnya 32 juta ton sekian dan yang kita makan kurang lebih 30 juta sekian. Artinya apa? overstock kita cukup," ujar Syahrul dalam keterangannya, Senin (31/10).

Mentan pun berargumen stok beras melimpah jika menghitung hasil panen raya di Jawa Timur pada periode September 2022 hingga Desember 2022 mencapai 1,15 juta ton. Selain itu, panen beras di Jawa Tengah mencapai 1,01 juta ton, Jawa Barat 1,5 juta ton, dan Sulawesi Selatan 1,6 juta ton.

Karena data perkiraan panen itu, Syahrul pun yakin seharusnya Bulog dapat menyerap beras untuk CBP hingga 15 juta ton dengan pembelian di atas harga pembelian pemerintah (HPP).

Teranyar, Syahrul pun mengklaim bahwa stok beras di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) saat ini mencapai 43 ribu ton. Jumlah stok itu, kata dia, di atas rata-rata stok beras di PIBC sebanyak 30 ribu ton.

"Jadi kalau ada yang bilang terjadi penipisan stok beras, suruh datang ke Kementan, dan akan saya tunjukan dimana tempatnya. Kan Pak Presiden juga melakukan cek setiap minggu," ungkap Syahrul.

Ia pun mengimbau agar para kepala Daerah tidak hanya menunggu Bulog menyerap beras petani di daerah. Syahrul mendorong agar setiap daerah harus mempunyai buffer stock beras masing-masing.

"Mari kita segera beli beras rakyat, beras para petani sebagai rasa terima kasih kita yang mendorong mereka terus berproduksi," ucap Syahrul.

145