
Jakarta, gatra.net-Indonesia menempati urutan kedua dengan kasus TBC (Tuberculosis) terbanyak di dunia setelah India. Sebelumnya Indonesia menempati urutan ketiga pada tahun lalu dengan jumlah estimasi kasus sebesar 969 ribu dan jumlah kematian sebesar 144 ribu berdasarkan dari data Global Tuberculosis Report (GTR) 2022.
Kemudian pada kasus TBC di Indonesia yang paling banyak terjadi di wilayah dengan kepadatan penduduk cukup tinggi. Beberapa provinsi seperti DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Sumatera Utara.
Baca juga : Indonesia Ke-2 di Dunia soal TB, Rektor YARSI: Kita Malu
"Jika dilihat di peta persebaran kasus TBC, seiring dengan kepadatan penduduk jadi wajar jika meningkat angkanya karena TBC itu penyakit menular. Sehingga semakin padat dengan lingkungan kurang sehat otomatis penularan lebih mudah terjadi," ucap Ketua Tim Kerja TBC, dr. Tiffany Tiara Pakasi saat menjelaskan kepada audiens pada acara The SDGS National Series di Bakrie Tower, Jakarta Selatan, Senin (31/10).
Hal ini yang membuat Kementerian Kesehatan sangat concern dan aware terhadap kasus TBC yang semakin meningkat setiap tahunnya.
Baca juga : Duh, Ratusan Warga Kota Tegal Idap TBC, Banyak Penderita Tak Tercatat
Tifanny menyayangkan beberapa penderita TBC masih belum bisa mengkonsumsi obat-obatan secara rutin, jadi sangat memerlukan pendampingan untuk para penderita.
"Di sini ada masalah cultural (stigma), masalah awareness atau merasa hanya batuk biasa jadi nggak mau minum obat TBC. Ini yang kadang-kadang menghambat program pencegahan TBC" tambahnya.