

Padang, gatra.net - Sebanyak 12 dari 22 anak yang mengalami gagal ginjal akut di Sumatera Barat meninggal dunia. Jumlah kasus ini meningkat dari data Kementerian Kesehatan sebelumnya.
"Ada 22 kasus di Sumbar, 12 orang meninggal," kata Indra Ihsan, selaku Dokter Penanggung Jawab Pasien (DPJP) kasus gagal ginjal RSUP M Djamil Padang, Kamis (20/10).
Dari 12 anak yang meninggal itu, 10 di antaranya meninggal di RSUP M Djamil, dan 2 luar RSUP M Djamil Padang. Sebaran kasusnya, 5 berasal dari Kota Payakumbuh, 3 Bukittinggi, 3 dari Jambi, dan sisanya dari Pariaman dan Lubuk Basung.
Sementara 10 anak lainnya, yakni 4 orang masih dirawat dengan rincian 1 kondisinya mulai membaik, 1 cuci darah, dan 2 dalam ventilator. Lalu, 6 anak sudah boleh pulang dengan rincian 3 sembuh, 2 cuci darah, dan 1 gangguan neorologi.
Kepala Dinas Kesehatan Sumbar, Lila Yanwar membenarkan 22 kasus anak gagal ginjal akut itu. Pihaknya kini tengah dalam pantauan dan pembicaraan dengan pihak terkait, seperti Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Sumbar dan Kementerian Kesehatan.
"Belum bisa diambil kesimpulan pasti, sebab masih menunggu penyebab, gejala, dan antisipasinya sebenarnya," kata Lila di hadapan awak media di Padang.
Sebelumnya, data dari Kementerian Kesehatan menyebut 21 anak di Sumbar terdeteksi gagal ginjal akut progresif dari 206 kasus se-Indonesia. Setidaknya, 99 kematian dilaporkan atas kasus itu yang tersebar di 20 provinsi, termasuk 10 dari Sumbar.
Lalu IDAI sebelumnya juga melaporkan, 192 kasus gangguan gagal ginjal akut misterius itu. Sebaran terbanyak di DKI Jakarta yakni 50 kasus. Diikuti Jawa Barat 24 kasus, Jawa Timur 24 kasus, Sumbar 21 kasus, Aceh 18 kasus, Bali 17 kasus, dan provinsi lainnya 1-2 kasus.