.jpg)
.jpg)
Blitar, gatra.net – Bupati Blitar Rini Syarifah meminta perangkat desa dan jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD) bersinergi dan bergerak cepat hadapi bencana banjir yang terjadi di Blitar. Hal itu ia sampaikan ketika meninjau tanggul di Kecamatan Sutojayan bersama dengan Kalaksa Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Camat Sutojayan Selasa (18/10/2022).
“Saya minta perangkat desa ataupun jajaran OPD harus saling bersinergi dan bergerak cepat. Perangkat desa harus berkoordinasi dengan OPD terkait BPBD, Dinas Sosial ataupun Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR),” terangnya.
Bupati yang akrab disapa Mak Rini memerintahkan Kepala Dinas PUPR Dicky Cubandono untuk memperbaiki tanggul saluran irigasi yang jebol disebabkan hujan deras mulai hari Minggu hingga merendam lahan pertanian.
Ia juga mendatangi rumah warga dan membagikan makanan bagi warga sekitar. Mak Rini meminta agar OPD segera menindaklanjuti dan bersinergi sehingga bencana banjir dapat teratasi dengan cepat.
Menurut laporan dari Pusdalops BPDB Kabupaten Blitar diketahui bahwa Kecamatan Sutojayan merupakan salah satu dari delapan kecamatan yang terdampak bencana hidrometeorologi dan cuaca ekstrim. Beberapa kecamatan lainnya meliputi kecamatan Binangun, Panggungrejo, Wates, Wonotirto, Kademangan, Wonodadi, dan Kasemben.
Baca juga: Duo Milan Sukses Raih Kemenangan, Jaga Asa ke Papan Atas
Hujan dengan intensitas sedang hingga lebat tinggi mengguyur Blitar pada hari Minggu 16 Oktober lalu menyebabkan tanah longsor dan banjir yang merendam rumah, sawah, jalan, dan lahan di beberapa titik di wilayah Kabupaten Blitar.
Sampai Selasa pukul 17:00 WIB BPBD Kabupaten Blitar menyatakan belum ditemukan korban jiwa. Namun demikian, sampai saat ini masih dilakukan penyisiran dan evakuasi dari korban terdampak banjir. Akibat dari banjir itu sebanyak 1.341 rumah terdampak dan jembatan dusun Kalibentak, kecamatan Panggungrejo, terputus.
Baca juga: Alexia Putellas Belum ada Lawan, Pertahankan Ballon d'Or Feminin
Bencana tersebut juga mengakibatkan lahan sawah seluas 10 hektar serta 8 ton pupuk terendam air. Tujuh unit kandang hewan serta hewan ternak sejumlah 10.000 ekor ikan nila hanyut, 34 ekor kambing dan 6.500 ekor ayam hanyut dan mati. Dua Jembatan di Desa Tambakrejo terputus.