
Jakarta, gatra.net – Ketua Komite Disiplin (Komdis) PSSI, Erwin Tobing, merespons soal dugaan over capacity atau kelebihan kapasitas di Stadion Kanjuruhan.
Ia menyebut terdapat kesulitan dalam menghitung jumlah pasti penonton di Stadion Kanjuruhan saat tragedi berlangsung. Penyebabnya adalah sebagian besar kursi penonton di tribune belum memiliki kursi tunggal atau single seat.
Baca Juga: Tragedi Kanjuruhan, Kompolnas Nilai PT LIB yang Bersikeras Pertandingan Digelar Malam Hari
"Kenapa bisa begitu, karena tidak ada single seat. Beda dengan VIP yang punya single seat, jadi ada yang katakan 40 ribu, 45 ribu [orang]. Itu karena tidak ada single seat," kata Erwin dalam konferensi pers, Selasa (4/10).
Ia tidak secara gamblang membenarkan jumlah penonton di pertandingan Arema FC vs Persebaya Surabaya pada Sabtu malam (1/10) itu mengalami kelebihan kapasitas. Erwin menyorot kelemahan panitia pelaksana yang dinilai abai dalam urusan jumlah suporter.
"Ini juga jadi kelemahan dan apa dasarnya bisa demikian. Itu kelemahan panpel sehingga bisa begitu," ucapnya.
Baca Juga: PSSI Sebut Polri Tahu Soal Larangan Gas Air Mata, Namun Tetap Digunakan
Erwin menyampaikan, fasilitas tribune akan menjadi catatan penting bagi Stadion Kanjuruhan. Sebab, kursi tunggal dianggap dapat memudahkan penghitungan jumlah penonton.
"Ini jadi pelajaran agar selanjutnya tribune Kanjuruhan itu pakai single seat. Kelebihan kapasitas bisa dikatakan iya, bisa dikatakan tidak karena tidak jelas jumlahnya. Kalau di tempat lain jelas [jumlahnya] karena single seat. Itu satu hal yang perlu didiskusikan untuk berikutnya," ujarnya.