
Sukoharjo, gatra.net – Presiden Joko Widodo didampingi Ibu Negara Iriana Jokowi tengah melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, pada Kamis (11/8). Dalam kunjungan kerja tersebut, Presiden melakukan peninjauan terhadap pengembangan kelapa genjah, sekaligus melakukan penanaman kelapa genjah bersama petani setempat.
“Kita ingin menanam, secara nasional, kelapa genjah, yang hasilnya itu baru bisa kita lihat setelah nanti 2,5 tahun atau 3 tahun, bisa mulai kita petik buahnya,” ujar Jokowi dalam kunjungan kerja tersebut, Kamis (11/8).
Jokowi pun memperkirakan, tanaman kelapa genjah itu nantinya dapat menghasilkan sekitar 100 – 180 buah kelapa dalam setahun. Ia pun menggarisbawahi pentingnya mempersiapkan industrialisasi tehadap penanaman kelapa genjah tersebut, di samping misi penanamannya.
“Karena apa? Kelapa ini bisa dipakai untuk gula semut, bisa untuk minyak kelapa. Nah, ini disiapkan di sini, di setiap desa yang ada kelapa genjahnya, dalam jumlah yang banyak,” sambung Jokowi.
Dengan demikian, keberadaan kelapa genjah itu dapat mendatangkan sejumlah manfaat bagi warga setempat. Beberapa di antaranya seperti adanya tambahan pemasukan serta terpakainya lahan-lahan di desa yang sebelumnya tidak produktif.
“Di Sukoharjo diberikan 110 ribu, kemudian di Boyolali 44 ribu, di Karanganyar 46 ribu, dan nanti juga di provinsi-provinsi yang lain,” kata Jokowi. Sebagaimana diketahui, sebelum bertolak ke Sukoharjo, Presiden juga melakukan kunjungan kerja untuk melaksanakan agenda serupa ke Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah.
Kunjungan kerja tersebut, seperti yang disebutkan Jokowi dalam kunjungannya ke Boyolali, Kamis (11/8), dilatarbelakangi oleh kondisi krisis pangan global. Ia menyebutkan, lebih dari 300 juta orang di sejumlah negara di seluruh dunia kini tengah mengalami kekurangan pangan akut dan kelaparan. Angka itu pun diperkirakan akan bertambah hingga mencapai 800 juta orang, apabila solusi krisis tak segera ditemukan.
“Inilah kenapa, kami ingin lahan-lahan yang tidak produktif itu diproduktifkan,” ujar Jokowi.