
Sragen, gatra.net-Akumulasi jumlah sapi terpapar penyakit mulut dan kuku (PMK) di Kabupaten Sragen, Jateng mencapai 871 ekor hingga Kamis (23/6). Dari jumlah itu, 363 ekor sembuh. Tingkat kesembuhan ini tergolong tinggi.
Berdasarkan data yang dihimpun dari Dinas Peternakan dan Perikanan Sragen, penambahan kasus harian pada Kamis kemarin mencapai 76 ekor sapi. Sedangkan kematian tercatat 44 ekor. Dinas terkait juga mencatat tingkat kesembuhannya mengejar angka positif terpapar harian.
Kabid Kesehatan Hewan Disnakkan Sragen, Toto Sukarno menyebut wabah PMK bisa mereda apabila tingkat kesembuhan terus meningkat.
"Sapi kena PMK pasti sembuh. Prosentase sampai 90 persen. Jika, penanganannya cepat, tepat dan jangan panik," katanya kepada awak media di Sragen, Jumat (24/6).
Untuk penanganan ternak, sapi disuntik antibiotik, antihistamin, antiparasit dan vitamin yang baik.
Selain pengobatan, asupan makan juga sangat penting. Kalau perlu disuapi agar tetap ada asupan pakan dan tidak terjadi dehidrasi. Kematian yang terjadi itu karena kondisi sudah parah terlambat ditangani kemudian asupannya kurang sehingga dehidrasi,” jelasnya.
Sementara guna mencegah penyebaran virus agar tidak meluas, bisa dilakukan dengan menjaga kebersihan kandang. Penyemprotan desinfektan sesering mungkin agar steril dari virus.
Sementara itu di Kabupaten Karanganyar, Dinas Pertanian Peternakan dan Perikanan (Dispertan PP) sudah mengajukan kebutuhan obat dan vaksin untuk sapi suspek PMK.
"Kami sudah mengajukan ke Pemprov. Vaksinnya menunggu distribusi," katanya.
Di dua kabupaten ini, seluruh pasar penjualan hewan ternak terlarang menjual beli sapi dan hewan besar lainnya sampai waktu yang belum ditentukan.