Home Hiburan Tari Pesona Indonesia Gabungkan Tradisi 5 Suku

Tari Pesona Indonesia Gabungkan Tradisi 5 Suku

Karanganyar, gatra.net - Pesona Indonesia disuguhkan melalui gerak dan lagu oleh para penari Sanggar Turangga Dewi Karanganyar, Jateng. Para penari menyuguhkan tarian tradisional dari lima suku di Indonesia secara berurutan. 

Diiringi narasi, sebanyak 11 penari bergerak menyebar di panggung peresmian Kampung Pancasila Desa Ngringo, Jaten, Karanganyar, Senin (28/3). 

Untuk menggambarkan pesona Suku Jawa, para penari melenggangkan gerakan tari Gambyong asal Jawa Tengah. Kemudian tari Kipas Pakarena asal Sulsel, lalu tari Kancet Papatai dari Dayak, Kalimantan. Selanjutnya Tari Tor-tor Sumatera dan Tari Sajojo Papua. 

"Ada musik khas kesukuan. Juga ada koplonya. Semuanya diramu supaya enak dilihat dan didengar. Yang terpenting pesannya masuk," kata Art Directir Pesona Nusantara, Febri Ari Saputra. 

Tarian Pesona Nusantara dituntaskan sebelas penari itu dalam durasi 13 menit. Ia menceritakan persiapannya hanya lima hari saja. Ia dibantu para penari sanggar yang sudah profesional. 

"Kebetulan kru enggak susah. Mereka dari sanggar. Lima hari saja latihannya sebelum pentas," kata pria yang mengajar tari di SMAN Magelang serta SMK Citra Medika Magelang ini kepada gatra.net. 

Ia sengaja memberi cita rasa kekinian pada keseluruhan karya. Mulai dari gerakan, kostum, tata rias sampai musik. Seluruhnya dari kreasi Febri. 

Sedikitnya belasan tari sudah diciptakan pria berusia 26 tahun ini. Tak heran jika penyandang gelar sarjana Jurusan Seni Tari UNY ini kerap membuat proyek skala daerah hingga internasional. 

Ia bahkan pernah menggarap tari pada pembukaan International Olympiad On Astronomy and Astrophysics (IOAA) di Magelang pada 2015. Di setiap karyanya tak ada yang serupa. Boleh jadi ada perpaduan atau mungkin beda sama sekali. Ia menyebut kostum yang didesainnya memiliki corak dan warna sesuai tema. Namun tak pernah dipakai sama di tiap pentas. Juga pada musik dan gerak. 

"Pada lagu, comot sana sini tapi dikolaborasi agar pas di ritmik," katanya. 

Sementara itu dalam peresmian Kampung Pancasila di Desa Ngringo, Jaten, Danrem 074/Warastratama Kolonel Inf Achiruddin mengapresiasi sinergitas antarelemen dalam pencanangan Kampung Pancasila. 

Menurut Danrem, hubungan antarwarga di kampung tersebut harus mencerminkan toleransi, kerukunan dan gotong-royong. 

“Oleh karenanya Kampung Pancasila yang berada di Desa Ngringo ini sangat rentan menularkan ke desa-desa lain di sekitar, sehingga pencegahan paham radikalisme dan intoleransi yang diharapkan bisa terwujud,” kata Achiruddin.

2206