

Sukoharjo, gatra.net - Kerusakan jalan di wilayah Kartasura dikeluhkan oleh pengguna jalan maupun warga sekitar. Sebab, tidak sekedar mengurangi kenyamanan bagi pengendara, banyaknya lubang di jalan kerap kali mengakibatkan korban berjatuhan.
Dari pantauan di lapangan, jalan berlubang banyak ditemukan di sepanjang Jalan Raya Diponegoro, Kartasura. Jalan tersebut merupakan jalur utama menuju Kota Semarang.
Selain di lokai tersebut, lubang relatif besar juga ditemukan di Jalan Raya Adi Sumarmo. Posisi lubang yang berada tepat di tikungan jalan membuat pengendara harus ekstra hati-hati. Pasalnya, jika sampai terperosok bisa menyebabkan korban jatuh.
Kondisi tersebut akan diperparah terlebih saat turun hujan. Sebab air akan menutupi lubang dan tak jarang menimbulkan kecelakaan lalu lintas.
Denny warga Kartasura mengaku, kecelakaan lalu lintas di Jalan Diponegoro terakhir kali terjadi pada tanggal 19 Maret 2022 kemarin. Pengendara sepeda motor mengalami patah tulang kaki lantaran berusaha menghindari lubang di depan Pom Bensin Kertonatan, Kartasura.
"Di jalan ini (Jalan Diponegoro) sering ada kecelakaan, kebanyakan laka tunggal menghindari lubang," ungkapnya, Senin (21/3/2022).
Denny mengatakan, kondisi jalan berlubang mulai terjadi saat puncaknya hujan, tepatnya pada bulan Januari lalu. Namun hingga kini belum ada perbaikan dari dinas terkait.
"Jalan berlubang mulai dari lampu merah Ngasem sampai arah lampu merah Kleco," katanya.
Denny menuturkan, sebelumnya warga bergotong royong menutup lubang-lubang tersebut menggunakan pasir. Namun karena kondisi jalan, sehingga upaya tersebut tidak bisa maksimal.
"Dulu dari dinas juga pernah nambal, belum ada sebulan rusak lagi," ujarnya.
Bahkan, selain kondisi jalan yang berlubang, lampu penerangan di sepanjang Jalan Diponegoro juga belum maksimal.
"Kalau hujan gak kelihatan lubangnya, apalagi kalau malam, lampu penerangan di sepanjang Jalan Diponegoro mati semua," tandasnya.