
Jakarta, gatra.net - Bank Indonesia (BI) mencatat laju inflasi di tanah air tetap rendah. Kondisi tersebut turut mendukung stabilitas perekonomian.
"Indeks Harga Konsumen (IHK) pada Februari 2022 tercatat deflasi sebesar 0,02% (mtm). Secara tahunan, inflasi IHK Februari 2022 tercatat 2,06% (yoy), lebih rendah dibandingkan dengan inflasi bulan sebelumnya sebesar 2,18% (yoy)," jelas Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo dalam konferensi pers, Kamis (17/3).
Perry menjelaskan, perkembangan tersebut dipengaruhi oleh inflasi inti yang tetap rendah di tengah permintaan domestik yang mulai meningkat, stabilitas nilai tukar yang terjaga, dan konsistensi kebijakan Bank Indonesia dalam mengarahkan ekspektasi inflasi.
"Inflasi kelompok volatile food melambat terutama dipengaruhi oleh terjaganya pasokan dan peningkatan produksi. Di sisi lain, inflasi kelompok administered prices masih dipengaruhi oleh dampak kenaikan cukai tembakau dan penyesuaian harga bahan bakar rumah tangga, kendati sudah melambat," ujar Perry.
Lebih lanjut, Perry menuturkan bahwa inflasi pada tahun 2022 diprakirakan terkendali dalam sasaran 3,0%±1%, sejalan dengan masih memadainya sisi penawaran dalam merespons kenaikan sisi permintaan, tetap terkendalinya ekspektasi inflasi, stabilitas nilai tukar Rupiah, serta respons kebijakan yang ditempuh Bank Indonesia dan pemerintah.
Kendati demikian, jelas Pery, sejumlah risiko terhadap inflasi terus diwaspadai, termasuk dampak kenaikan harga komoditas global.
"Bank Indonesia tetap berkomitmen menjaga stabilitas harga dan memperkuat koordinasi kebijakan dengan pemerintah melalui Tim Pengendalian Inflasi Pusat dan Daerah (TPIP dan TPID) guna menjaga inflasi IHK dalam kisaran sasarannya," kata Perry.