Home Internasional Tentara Ukraina Tewas Diserang Separatis Pro Rusia

Tentara Ukraina Tewas Diserang Separatis Pro Rusia

 


Kiev, gatra.net - Pasukan militer Ukraina pada hari Sabtu melaporkan seorang tentaranya tewas akibat serangan separatis yang didukung Moskow. Sepekan terakhir terjadi peningkatan eskalasi dengan melipatgandakan kekuatan dari pro Rusia menjelang invasi.

Kematian pertama seorang tentara tersebut dilaporkan Komando militer gabungan untuk Ukraina timur. Tentara tersebut terkena luka pecahan peluru di zona konflik, yang melintasi dua wilayah separatis dekat perbatasan Rusia.

Sehari sebelumnya, layanan darurat Ukraina mengatakan dua stafnya terluka dalam gelombang serangan tersebut.

Angkatan bersenjata Ukraina mengatakan pemberontak telah menggunakan mortir kaliber 82 dan 120 milimeter - yang dilarang berdasarkan kesepakatan gencatan senjata sebelumnya - di kota-kota di garis depan yang melintasi wilayah timur Lugansk dan Donetsk.

“Pejuang separatis "menembakkan peluru artileri ke pusat-pusat populasi dan menempatkan sistem artileri mereka di dekat rumah-rumah penduduk," kata tentara Ukraina, dikutip AFP, Sabtu (19/2).

"Dengan cara ini, musuh kami mencoba memaksa angkatan bersenjata kami untuk membalas tembakan dan kemudian menyalahkan mereka karena menembaki warga sipil," katanya.

Militer menambahkan bahwa mereka terus "menolak dan menahan agresi bersenjata" tanpa menyerang warga sipil dan menuduh Rusia mengarahkan serangan sekutunya.

Moskow secara resmi membantah terlibat dalam konflik tersebut dan menyebutnya sebagai urusan internal Ukraina.

Namun pengawas dari badan keamanan Eropa OSCE telah melaporkan pengiriman reguler senjata Rusia melintasi perbatasan selama perang delapan tahun ini.

OSCE melaporkan 870 pelanggaran gencatan senjata besar-besaran di seluruh zona konflik dalam laporan terbaru Jumat, yang merujuk pada insiden hari-hari sebelumnya.

“Dalam beberapa hari terakhir, Pemantauan Khusus OSCE ke Ukraina (SMM) telah mengamati peningkatan dramatis dalam aktivitas kinetik di sepanjang garis kontak di Ukraina timur,” kata OSCE dalam sebuah pernyataan.

Sebaliknya, para pemimpin pemberontak Pro Rusia menuduh angkatan bersenjata Ukraina mencoba merebut kembali dua wilayah separatis mereka dengan paksa - klaim yang dibantah Kyiv.

Para pemimpin pemberontak di Donetsk dan wilayah Lugansk yang lebih kecil pada Sabtu menyebut situasi itu "kritis" dan mengumumkan terjadinya "mobilisasi umum."

272