
Pati, gatra.net - Bed occupancy rate (Bor) atau tingkat keterisian tempat tidur di rumah sakit di Kabupaten Pati, Jawa Tengah, masih aman untuk menampung pasien, meski terjadi lonjakan kasus COVID-19 di kabupaten berjuluk Bumi Mina Tani, ini.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Pati, dr Aviani Tritanti Venusia mengatakan, dari total 614 Bor di seluruh rumah sakit, saat ini hanya terisi 2% saja. Sehingga masih sangat longgar. "Bor di rumah sakit masih rendah, rawat inap baru diisi 17 orang. Kamar isolasi yang tersedia di rumah sakit ada 614. Ya masih rendah sekitar 2 persen," ujarnya, Rabu (9/2).
Ia menyebutkan, Pati memang mengalami kenaikan kasus COVID-19, khususnya pada bulan ini. Untuk itu, pihaknya mengingatkan agar rumah sakit menyiagakan Bor di masing-masing rumah sakit. Seperti daerah lain, saat ini kasus COVID-19 di Pati terlihat meningkat dengan adanya tracing dan pengembangan yang kami lakukan memang ada peningkatan.
"Mengingatkan rumah sakit untuk siap siaga mengantisipasi lonjakan kasus. Karena kita tidak berharap ada ledakan seperti tahun kemarin," jelasnya.
Direktur RSUD RAA Soewondo Pati, dr Edy Siswanto menyebutkan ketersediaan bor di rumah sakit yang diampunya masih lengang untuk menampung pasien COVID-19. Dari kapasitas 167 bor kini baru terisi tiga pasien saja.
"Isolasi terpusat di ruang Wijaya Kusuma 3 dan 4 itu ada 28 orang. Sementara yang dirawat ada tiga yakni pasien dewasa, pasien baru melahirkan, dan pasien bayi parinatal," sebutnya.
Ia mengamini jika di Pati ada tren kenaikan kasus COVID-19. "Memang ada tren kenaikan, contohnya isolasi yang kemarin ada 19 menjadi 28 pasien," ungkapnya.