Home Pendidikan Kurikulum Prototipe Digunakan di 50 Sekolah di Kendal

Kurikulum Prototipe Digunakan di 50 Sekolah di Kendal

Kendal, gatra.net- Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi memberikan tiga opsi kurikulum yang dapat diterapkan satuan pendidikan dalam pembelajaran mulai tahun ini. Diantaranya yakni, kurikulum 2013, kurikulum darurat dan kurikulum prototipe.
 
Kurikulum darurat merupakan penyederhanaan dari kurikulum 2013 yang mulai diterapkan pada tahun 2020 saat pandemi covid-19. Kurikulum ini merupakan kurikulum berbasis kompetensi untuk mendukung pemulihan pembelajaran dengan menerapkan pembelajaran berbasis proyek.
 
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kendal, Wahyu Yusuf Ahmadi mengatakan, untuk  kurikulum prototipe hanya sekolah yang  ditunjuk sebagai sekolah penggerak yang diperkenankan untuk menerapkannya. 
 
"Di Kabupaten Kendal ada 50 sekolah  penggerak mulai dari TK, SD dan SMP. Semua siswanya mulai kelas satu sudah menggunakan kurikulum prototipe," kata Wahyu Yusuf Ahmadi, Kamis (20/1).
 
Dijelaskan Wahyu, salah satu karakteristik kurikulum prototipe adalah menerapkan pembelajaran berbasis proyek untuk mendukung pengembangan karakter sesuai dengan profil pelajar Pancasila. "Dalam kurikulum prototipe, sekolah diberikan keleluasaan dan kemerdekaan untuk memberikan proyek-proyek pembelajaran yang relevan dan dekat dengan lingkungan sekolah," ujarnya.
 
Menurutnya, belajar pembelajaran berbasis proyek dianggap penting. Seperti bagaimana bertoleransi, bekerja sama, saling menjaga, dan lain-lain. Selain itu juga untuk mengintegrasikan kompetensi esensial dari berbagai disiplin ilmu.
 
Salah satu sekolah yang menggunakan kurikulum prototipe adalah SMP Negeri 4 Cepiring. Kepala SMP Negeri 4 Cepiring Sutrisno mengatakan, saat ini kurikulum prototipe sudah diterapkan di sekolahnya. Namun pelaksanaannya dilakukan khusus bagi siswa kelas tujuh.
 
"Untuk siswa kelas delapan dan sembilan masih menggunakan kurikulum 2013," terangnya.
 
Dalam mendukung pelaksanaan kurikulum ini, pihaknya melaksanakan in house training bagi semua guru dengan harapan untuk guru kelas 8 dan 9 sudah ada persiapan, sehingga pada tahun ajaran baru  2022/2023 nanti  semua guru sudah siap. "Kami lakukan ini karena SMPN 4 Cepiring merupakan sekolah penggerak," katanya.
214