Home Ekonomi Sempat Bikin Bupati Meradang, Serapan Belanja APBD Kendal 2021 Naik Capai 81%

Sempat Bikin Bupati Meradang, Serapan Belanja APBD Kendal 2021 Naik Capai 81%

Kendal, gatra.net - Serapan belanja Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Kendal Jawa Tengah akhirnya naik mencapai 81,10% setelah sempat membuat Bupati Kendal Dico M Ganinduto meradang. 

Kemarahan bupati itu disampaikan saat memimpin Rapat Koordinasi Pengendalian Operasional Kegiatan (Rakor POK) APBD Kabupaten Kendal Tahun 2021 Triwulan III di pendopo Tumenggung Bahurekso, pertengahan bulan November lalu, karena melihat penyerapan anggaran ditiap organisasi perangkat daerah (OPD) pada saat itu masih rendah.

Kenaikan serapan belanja APBD Kendal dipastikan tidak terjadi selisih yang signifikan setelah Badan Keuangan Daerah (Bakeuda) Kabupaten Kendal, tepat ditanggal 28 Desember 2021 kemarin, melakukan penutupan terhadap segala bentuk pencairan dana kepada pihak manapun.

Kepala Bakeuda Kendal, Agus Dwi Lestari menyampaikan, sebelum melakukan penutupan terhadap segala bentuk pencairan dana, Bakeuda Kendal terlebih dahulu melakukan penutupan pada Surat Perintah Membayar (SPM) ditanggal 17 Desember 2021. 

"Di hari terakhir tersebut semua organisasi perangkat daerah (OPD) sudah tidak bisa lagi mengajukan pencairan," terang Agus Dwi Lestari saat ditemui di ruang kerjanya, Rabu (29/12).

Menurut Agus, penutupan dilakukan sebagai langkah dari sistem pengendalian internal (SPI) Bakeuda Kendal. Penutupan lebih awal dilakukan karena setelah menerima pengajuan pencairan, Bakeuda membutuhkan waktu untuk melakukan koreksi terhadap surat pencairan yang diajukan.

"Setelah pengajuan ditutup dan dilanjutkan penutupan pencairan keuangan, maka diketahui total serapan belanja daerah sampai tanggal 28 Desember 2021, total belanjanya mencapai 81,10%, yang terdiri dari belanja langsung mencapai 86,22% dan belanja tidak langsung 70,70%," paparnya.

Terkait kabar disalah satu OPD ada serapan anggarannya yang masih rendah. Ia menjelaskan bahwa pada saat itu data yang digunakan sebagai rujukan dalam penghitungan masih menggunakan sistem informasi manajemen daerah (Simda). "Kemarin sudah cair semua. Jadi secara otomatis penyerapan anggarannya otomatis ikut naik," ungkapnya.

Sementara, disalah satu OPD yang terus menggenjot serapan belanjanya yakni Dinas Kesehatan (Dinkes) Kendal. Plt Kepala Dinkes Kendal, Parno, saat ditemui menyampaikan, sejak sebulan lalu diamanahi memimpin Dinkes serapan belanja di OPD yang dipimpinnya masih sangat rendah."Sebulan ini kita maksimalkan dan Alhamdulillah sekarang serapan belanjanya sudah diangka 67%," katanya.


 

1294