Home Regional Kapolda Jateng Tegas Tak Keluarkan Izin Perayaan Tahun Baru di Hotel

Kapolda Jateng Tegas Tak Keluarkan Izin Perayaan Tahun Baru di Hotel

Semarang, gatra.net - Kapolda Jawa Tenga (Jateng), Irjen Pol Ahmad Luthfi menegaskan, tidak akan mengeluarkan izin keramaian perayaan Tahun Baru di hotel, maupun tempat wisata.

“Kami menghimbau kepada masyarakat untuk tidak melakukan kegiatan yang berpotensi menimbulkan kerumunan baik berupa pesta di tempat terbuka ataupun pawai kendaraan. Polisi tak keluarkan izin itu,” katanya, Kamis (23/12).

Lebih lanjut Ahmad Luthfi menyatakan, setiap pelanggaran terkait protokol kesehatan akan diberikan tindakan tegas dari kepolisian.

Langkah ini dilakukan untuk mengantisipasi agar wilayah Jateng tidak terjadi lonjakan kasus positif Covid-19 akibat euforia yang berlebihan dari masyarakat dalam merayakan Tahun Baru.

Kapola menambahkan untuk pengamanan libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) akan menerjunkan sebanyak 15.900 personel Polri dari berbagai kesatuan.

Para personel Polri tersebut disiagakan di berbagai pos pengamanan dan pelayanan serta pos terpadu yang tersebar di berbagai titik mulai pos perbatasan, rest area, gereja, hingga tempat wisata yang diperkuat dengan tambahan personil dari TNI dan dinas terkait.

“Kepada seluruh personil Polri yang melaksanakan pengamanan untuk menjaga kesehatan serta mengedepankan penerapan protokol kesehatan dalam pelaksanaan tugas. Saya himbau agar petugas memberikan pelayanan yang terbaik pada masyarakat,” ujarnya.

Untuk pengamanan libur Nataru, Polda Jateng menggelar Operasi Lilin Candi 2021 mulai 23 Desember 2021 hingga 2 Januari 2022.

Sasaran Operasi Lilin Candi 2021 adalah pengamanan kegiatan masyarakat dalam beribadah dan merayakan Nataru.

Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo usai memimpin upacara Apel Gelar Pasukan Operasi Lilin Candi 2021 agar kegiatan pengamanan tetap mengedepankan protokol kesehatan, guna mencegah terjadinya lonjakan kasus positif Covid-19.

Hal ini berkaca dari pengalaman Nataru 2020 lalu terjadi peningkatan mobilitas masyarakat sehingga menyebabkan kasus positif melonjak sebesar 125%.

“Pengalaman 2020 kita jadikan pelajaran dalam pengamanan Nataru 2021 agar lebih berhati-hati mengantisipasi penyebaran virus Covid-19 terutama varian baru Omicron,” ujar Ganjar.

1205