Pati, gatra.net - Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (Dinsos P3AKB) Kabupaten Pati, Jawa Tengah menyebutkan sebanyak 49.410 kartu Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) Penerima Bantuan Iuran (PBI) sudah tak aktif. 

 

Kabid Pemberdayaan Sosial dan Penanganan Fakir Miskin Dinsos Pati, Tri Haryumi mengatakan, penonaktifan kartu JKN PBI memang dilakukan Pusat dampak dari dilaksanakannya perubahan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS), Kementerian Sosial (Kemensos). "Kebijakan ini tidak hanya terjadi di Pati ya, tetapi juga daerah-daerah lainnya. Khusus untuk Pati yang dinonaktifkan ada sebanyak 49.410 JKN KIS," ujarnya, Jumat (3/12). 

 

Disebutnya ada sejumlah yang melatarbelakangi hal ini, yakni Nomor Induk Kependudukan (NIK) ganda, meninggal dunia, pindah domisili, dan warga yang saat dikonfirmasi tidak diketahui. "Jumlahnya ini cukup banyak. Karena data yang masuk di Kemensos, khusus untuk Pati itu sebanyak 620.341 penerima JKN KIS. karena ada penurunan dari pusat, maka jumlahnya berkurang," katanya. 

 

Pihaknya juga tidak menyangka ada perombakan besar-besaran sehingga, Dinsos langsung mengerahkan petugas desa yang menginput DTKS, agar melakukan verifikasi faktual (Verfak). "Sebanyak 49.000 sekian itu, saat ini kami verifikasi ulang, kami cek kebenarannya. Sehingga data tersebut, yang masih berlaku nanti bisa diaktifkan ulang," kata Tri. 

 

Pada masing-masing kecamatan di Kabupaten berjuluk Bumi Mina Tani inim, yang dilakukan penonaktifan, cukup banyak. Jumlah tertinggi berada di Kecamatan Sukolilo yakni sebanyak 4.502 PBI JKN. 

 

Meski begitu, Tri mengaku belum ada sosialiasi kepada masyarakat terkait penonaktifan tersebut. Akibatnya, sering timbul persoalan, misalnya pemegang kartu baru mengetahui hal ini saat hendak memanfaatkan BPJS.  

 

"Pemegang PBI JKN harus mengecek keaktifan kartu. Memang butuh kesadaran masing-masing. Karena kalau menunggu untuk periksa, nanti malah repot. Cek kartu PBI JKN, jangan sampai menunggu sakit dulu," pesannya.