
Banyumas, gatra.net – Sebanyak 81 calon kepala desa (Cakades) dari 27 desa di 14 kecamatan di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, mengikuti deklarasi Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) damai dan taat prokes di Pendopo Si Panji.
Untuk diketahui, penyelenggaraan Pilkades akan dilaksanakan pada tanggal 15 Desember 2021 atau dua pekan mendatang. Untuk memastikan pelaksanaan Pilkades aman, damai, lancar, dan mematuhi protokol kesehatan, Bupati Banyumas, Achmad Husein, bersama Forkompinda memberikan arahan dan pembekalan kepada para calon kepala desa.
Husein mengimbau agar panitia dan calon kepala desa untuk tetap tertib dan tetap mengikuti protokol kesehatan yang sudah ditentukan. Para calon kepala desa juga diminta untuk siap menang dan siap kalah.
“Nanti kalau sudah tanggal 15 itu ada yang sudah resmi pemenangnya, tolong yang kalah akuin kekalahannya dengan iklhas. Kalau memang ada yang protes dan penasaran adukan secara hukum saja karena sudah ada ketentuannya,” kata bupati, dalam keterangannya, Rabu (1/12).
Bupati juga berharap kepada cakades, baik yang menang atau kalah nanti harus sama-sama membangun desanya untuk menjadi lebih baik. "Karena Banyumas itu seduluran, karena dengan seduluran, saya yakin Banyumas akan lebih maju," ujarnya.
Kapolresta Banyumas, Kombes M Firman L Hakim, mengatakan, menjelang Pilkades serentak di Banyumas, polisi menemukan warga sebar garam dan rusak alat peraga kampanye (APK).
"Upaya menjatuhkan lawan dan gelaran pemilihan kepala desa (Pilkades) serentak di Banyumas sudah mulai terjadi. Catatan Polresta Banyumas, tindakan yang dapat memicu timbulnya konflik itu di antaranya fitnah hingga pengrusakan alat peraga kampanye (APK)," katanya.
Firman berharap, para cakades dapat dewasa dalam momentum pilkades ini. Di antaranya, tak membuat gaduh atau tindakan yang memicu konflik di masa tenang.
"Yang perlu diwaspadai itu pada masa tenang. Tolong, untuk masa tenang, masa tenang jangan bikin gerakan tambahan," katanya.
Firman juga meminta cakades berlaku profesional, tidak saling menjatuhkan, tidak saling memfitnah, dan tidak membuka aib lawan saat masa kampanye.
Firman menambahkan, ada tiga desa yang berpotensi terjadi bentrok. Namun, dia enggan mengungkap identitas desa tersebut.
"Saya minta cakades mengajak relawan dan pendukungnya, menjaga kondisi wilayahnya tetap kondusif selama proses dan gelaran pesta demokrasi tingkat desa berlangsung," tandasnya.
Selain itu juga, tetap melaksanakan protokol kesehatan dan melakukan upaya pencegahan penularan Covid-19, serta mengikuti aturan hukum yang berlaku selama proses pilkades.