Home Kesehatan Sekitar 37,7 Juta Orang di Dunia Hidup dengan HIV

Sekitar 37,7 Juta Orang di Dunia Hidup dengan HIV

Jakarta, gatra.net – Jumlah infeksi baru human immunodeficiency virus (HIV) secara global pada tahun 2020 tercatat sekitar 1,5 juta kasus. Jumlah ini lebih rendah 26% dibandingkan penambahan kasus baru HIV pada 2010.

Hal tersebut disampaikan Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PML) Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi, dalam temu media pada Senin (29/11). Dia mengatakan, kurang lebih 37,7 juta orang di seluruh dunia hidup dengan HIV di tahun 2020.

“Kalau kita melihat 37,7 juta orang hidup dengan HIV, baru sebanyak 27,5 juta orang yang mengakses terapi antiretroviral pada tahun 2020. Kemudian, ada 680 ribu orang yang meninggal karena penyakit terkait AIDS pada tahun 2020,” ujarnya.

Nadia menambahkan, total infeksi HIV telah mencapai 79,3 juta kasus sejak awal epidemi. Sebanyak 36,3 juta di antaranya sudah meninggal akibat virus tersebut.

HIV merupakan virus yang bisa menyebabkan turunnya sistem kekebalan tubuh manusia. Sementara AIDS (acquired immune deficiency syndrome) adalah kumpulan gejala dan tanda fisik karena penurunan kekebalan tubuh akibat tertular virus HIV dari orang lain.

“Pada saat seseorang tertular HIV, seringkali tidak langsung bisa terdeteksi adanya virus itu dalam tubuh. Sebab, walaupun seseorang sudah terinfeksi, tetapi ada window period di mana pada masa ini pemeriksaan laboratorium masih negatif,” imbuhnya.

Nadia menjelaskan, ‘masa jendela’ dapat berlangsung dalam rentang waktu yang beragam. Bisa terjadi selama tiga pekan, atau bahkan hingga dua belas pekan.

“Kalau kita melakukan ‘perilaku berisiko’ lalu dites hasilnya negatif, jangan bersenang dahulu. Karena bisa saja tiga bulan kemudian terdeteksi virus HIV dalam tubuh kita,” terangnya.

Nadia menuturkan, pengidap HIV tetap tampak sehat dan tanpa gejala selama periode 5-10 tahun. Pasalnya, berbagai penyakit baru muncul setelah kekebalan tubuh betul-betul melemah.

“HIV AIDS sangat erat hubungannya dengan penyakit infeksi menular seksual (PIMS). Jadi, seperti sifilis, gonorhoe, clamidia, atau penyakit-penyakit infeksi menular seksual itu jangan dianggap enteng karena bisa meningkatkan risiko tertular HIV sampai empat kali lipat,” katanya.

Diketahui, orang dengan HIV rentan terhadap sejumlah penyakit infeksi termasuk PIMS. Sementara, orang dengan HIV dan PIMS akan lebih cepat menjadi AIDS serta lebih mudah menularkan.

284