Home Kesehatan Covid-19 DIY Naik Lagi, Sultan: Bisa Kita Kontrol, Banyak RS Kosong

Covid-19 DIY Naik Lagi, Sultan: Bisa Kita Kontrol, Banyak RS Kosong

Yogyakarta, gatra.net - Kasus Covid-19 di Daerah Istimewa Yogyakarta perlahan meningkat lagi seiring munculnya sejumlah klaster. Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X menilai situasi itu dapat ditangani.

“Naik-turun naik-turun (jumlah kasus) begitu, enggak apa-apa. Yang penting bisa kita kontrol, tepat penanganannya,” ujar Sultan di kompleks Pemda DIY, Rabu (10/11).

Ia tak memungkiri belakangan ini kasus Covid-19 meningkat lagi karena merebbaknya sejumlah klaster. Namun kondisi itu dapat diatasi. Apalagi, kata Sultan, saat ini banyak rumah sakit telah kosong.

“Ini kecenderungannya (kasus Covid-19) naik. OTG lebih besar dari yang sembuh, apa yang terjadi. Tahu-tahu dari 30 kok 89 kasus. Oh ada klaster. Itu kita tangani, (nanti) turun lagi. Di rumah sakit, (BOR) lima sekian persen dari (total) bed. Banyak yang kosong. Tapi semoga jangan diisi,” tuturnya.

Menurut Sultan, langkah terpenting menjaga tren kasus tetap landai. Kondisi ini harus dijaga hinggamomen libu Natal dan Tahun Baru. "Yang penting kita jaga supaya tidak naik, tetap melandai. Kalau melandai harapannya Tahun Baru landai. Jangan sampai Natal dan Tahun Baru naik. Kalau naik, menurunkannya lebih susah,” ujarnya.

Sultan menyatakan pelanggar protokol kesehatan tak perlu dihukum. “Kita hanya perlu ingatkan 5M itu tetap penting,” katanya.

Selama beberapa hari ini ditemukan klaster Covid-19 di DIY. Antara lain klaster takziah di Sedayu, Bantul, yang telah menyebar di tiga kabupaten, yakni Sleman, Bantul, dan Kulonprogo. Di Sleman saja, klaster ini menyumbang 75 kasus.

Klaster takziah ini juga menyebar ke sejumlah sekolah karena ditemukan di siswa SMK dan orang tua. Klaster ini turut membuat DIY mencapai kasus baru tertinggi nasional pada Senin (8/11) dengan 33 kasus.

Terbaru, ditemukan klaster anyar di sebuah SD di Bantul dengan temuan 25 kasus. Temuan ini membuat kasus Covid-19 kembali meningkat.

Kepala Bagian Humas Pemda DIY Ditya Nanaryo Aji merinci ada tambahan 59 kasus hari. “Total kasus terkonfirmasi menjadi 156.225 kasus,” ujarnya.

Penderita yang sembuh bertambah 23 kasus, sehingga total kesembuhan menjadi 150.470 kasus. Adapun ada tambahan satu kematian, sehingga total kasus meninggal menjadi 5254 kasus.

Menurut domisili wilayah, tambahan kasus terbanyak ada di Sleman dengan 23 kasus dan Bantul 21 kasus. Sisanya, Kota Yogyakarta 4 kasus, Kulonprogo 8 kasus, dan Gunungkidul 3 kasus. “Kasus aktif 501 kasus. Positivity rate harian per hari ini 0,87 persen,” katanya.

 

681