
Palembang, gatra.net - Kini Pemerintah terus berjuang agar masyarakat muslim Indonesia dapat berangkat umrah dalam waktu dekat. Bila kondisi semakin membaik, Pemerintah optimistis jamaah umrah Tanah Air sudah bisa berangkat ke Tanah Suci pada akhir November 2021 ini.
Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag RI, Hilman Latief, mengatakan hingga kini pemerintah belum bisa memastikan kapan jamaah umrah dari Indonesia dapat berangkat ke Arab Saudi. Hal itu karna yang memegang kunci ialah Pemerintah Arab Saudi.
“Kita tentu berharap secepatnya. Namun, harus dipahami yang membuka kliknya adalah pihak lain (Arab Saudi). Rumahnya yang akan kita kunjungi. Pastinya kita terus melakukan upaya dan komunikasi intensif. Insya Allah tak akan lama lagi, mudah-mudahan akhir November ini, meskipun kita belum bisa memastikan tanggalnya,” ujarnya saat menjadi narasumber Talkshow di Studio InmasTV Kanwil Kemenag Sumsel, Kamis (4/11).
Dikatakannya, Kemenag pun mencoba menyiapkan aspek teknis bagaimana jamaah umrah bisa difasilitasi dengan baik. Mengingat di Kemenag ada tim krisis yang bertugas mengidentifikasi persoalan haji dan umrah di masa pandemi.
“Kita berkoordinasi dengan stake holder terkait seperti Kementerian Kesehatan. Kita sebenarnya sudah menyusun draft regulasi dengan protokol yang lebih detail. Juga skenario keberangkatan. Namun, belum dikeluarkan karena menunggu kepastian dari Arab Saudi. Dengan kata lain sudah di level finishing,” katanya.
Menurutnya, Pemerintah juga berjuang agar tak perlu lagi dilakukan booster untuk jamaah yang sudah melakukan vaksinasi. Pasalnya, hal tersebut bukanlah sekadar terkait biaya, tapi juga persoalan pemerataan vaksin di Indonesia. “Kalau tetap diterapkan booster misalnya, bagaimana dengan warga Indonesia yang belum divaksin sama sekali. Kita kan tahu bahwa Indonesia jumlah penduduknya besar. Masih ada jutaan warga yang belum divaksin,” ujarnya,
Karena itu, ia berharap agar semua pihak, termasuk PPIU dan KBIHU ikut berperan memberikan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat. Mulai dari apa yang harus mereka persiapkan dan apa yang mesti mereka jalani saat berangkat umrah atau haji nantinya hingga kemungkinan karantina dan protokol kesehatan yang mesti dilalui, serta kemungkinan naiknya biaya
“Melalui umrah kita dapat menunjukkan kepada dunia bahwa orang Indonesia itu disiplin dan patuh prokes. Ini penting agar kita bisa mendapatkan kuota maksimal pada penyelenggaraan ibadah haji mendatang,” katanya
Sementara itu, Kakanwil Kemenag Sumsel, Mukhlisuddin, menyampaikan Kemenag provinsi setempat telah menjalankan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat tentang persoalan haji dan umrah di berbagai kesempatan dengan memanfaatkan sumber daya yang ada. Mulai dari kepala Kantor Kemenag, kepala KUA hingga penyuluh agama.
“Insya Allah masyarakat Sumsel dapat memahami. Apa yang diharap masyarakat Indonesia itu sama. Begitu juga dengan masyarakat di negara lain. Semoga pandemi ini segera berakhir sehingga semuanya bisa kembali normal. Kita juga berpesan kepada calon jamaah agar tetap bersabar dan menyiapkan diri sebaik mungkin agar dalam kondisi kesehatan yang paripurna saat berangkat,” katanya.