Home Milenial Hari Santri, Gus Bas: Kata Santri, Memiliki Filosofi Luas

Hari Santri, Gus Bas: Kata Santri, Memiliki Filosofi Luas

Kendal, gatra.net - Pengasuh pondok pesantren (Ponpes) Manbaul Hikmah Desa Mororejo Kecamatan Kaliwungu Kendal Jawa Tengah, Gus Basyarrahman mengungkapkan filosofi kata santri saat memimpin upacara peringatan Hari Santri Nasional tahun 2021.

 

Kiai nyentrik yang biasa berdakwah dengan alunan musik jaz bersama ribuan jamaah Ngaji Ngopi Hepi, mengupas satu demi satu huruf yang ada di kata santri. Menurut Gus Bas, sapaan akrabnya, kata SANTRI mengandung arti akronim; (S) Sopan, bahwa santri harus memiliki sopan dan santun. Huruf (A) berarti santri harus amanah, amanah menjaga NKRI, amanah menjaga ulama dan kyai.

 

Sedangkan huruf, (N) berarti nasionalisme, bahwa santri harus memiliki jiwa nasionalisme yang kuat terhadap bangsa ini. Lalu huruf (T) yang berarti taat. Taat terhadap perintah Allah SWT, taat terhadap Nabi Muhammad SAW, taat terhadap pemimpin bangsa Indonesia, dan taat terhadap ulama. Kemudian huruf (R), bermakna ramah, yakni ramah terhadap siapa saja, ramah terhadap kebhinekaan, keragaman yang ada di Indonesia, dan yang terakhir adalah (I) yang bermakna idaman calon mertua, bahwa santri harus percaya diri selepasnya selesai mondok di pesantren pasti akan dicari sebagai calon yang Istimewa untuk mertua.


Ia mengatakan, upacara peringatan Hari Santri Nasional yang digelar ribuan santrinya sengaja dilakukan sebagai salah satu cara menumbuhkan semangat santri untuk tetap menjaga dan cinta terhadap tanah air Indonesia.

 

Peringatan hari santri tahun ini mengangkat tema Santri Bertumbuh, Berdaya, dan Berkaya dan Santri Siaga Jiwa Raga pengangkatan tema tersebut salah satu menumbuhkan semangat untuk tumbuh dalam menghadapi pandemi Covid 19.

 

"Upacara seperti ini rutin kami lakukan sejak Presiden Joko Widodo mengeluarkan Keputusan Presiden Nomor 22 Tahun 2015," kata Gus Bas yang dikenal sebagai sosok Kiai Milenial, Jumat (22/10).

 

Perayaan Hari Santri Nasional tidak terlapas dari peran besar KH. Hasyim Asyari yang menyerukan Resolusi Jihad pada 22 Oktober 1945. Isi dari Resolusi Jihad tersebut adalah pernyataan bahwa berjuang demi kemerdekaan Indonesia hukumnya fardhu ain atau wajib bagi semua orang. Atas dasar Resolusi Jihad tersebut, banyak santri yang turun langsung melakukan jihad guna melawan upaya tentara sekutu untuk mengambil alih Indonesia pada periode Revolusi Fisik 1945-1949.

 

"Santri harus bisa memberikan kontribusi positif bagi pembangunan negeri. Karena, santri tidak hanya bisa mengaji, namun juga harus berbakti pada negeri," terangnya.

 

Gus Bas juga menyampaikan terimakasih kepada santri Manbaul Hikmah atas karya lagu yang berjudul Krasan Mondok yang viral pada beberapa tahun lalu hingga saat ini, dan pada peringatan hari santri tahun 2021 ini lagu tersebut di putarkan secara Nasional. "Semoga Santri Indonesia tetap pada istiqomahnya menjaga NKRI," ujarnya.
 

 

2292