
Palembang, gatra.net- Kapal speed boat bermesin ganda yang melaju di sungai Barong itu membawa puluhan penumpang. Mereka para pejabat Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan, Rabu (20/10) yang baru saja menggelar vaksinasi di desa terjauh. Tujuannya desa Sungsang, dan masih satu jam lagi perjalanan ketika tiba-tiba air menggenangi lambung kapal.
Para penumpang yang yang diantaranya adalah Camat Banyuasin II, Salinan, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuasin dr Rini dan puluhan tenaga kesehatan, serta anggota TNI dan Polri pun panik. Mereka langsung mengenakan jaket pelampung.
Pengemudi kapal langsung berupaya untuk membawa kapal ke pinggiran sungai. Kondisi kapal yang bocor membuat seluruh penumpang harus berjibaku untuk menguras air yang menyerbu masuk dengan menggunakan alat seadanya, dari ember hingga kain. Kadinkes dan Camat ikut menguras air itu.
"Sekitar jam 10.00 WIB kejadian itu. Saya dan penumpang lainnya berupaya menguras air yang masuk kapal. Kami juga sempat panik saat berada di tengah sungai," kata Salinan.
Salinan menceritakan, kapal yang ditumpanginya itu berangkat dari Desa Tanah Pilih, Kecamatan Banyuasin II, yang merupakan desa terjauh di kabupaten Banyuasin berbatasan dengan Provinsi Jambi.
"Kami bersama tim kesehatan usai melakukan pelayanan kesehatan, vaksin, pengobatan gratis dan pemeriksaan IVA. Serta, menyerahkan bantuan alat kesehatan dan PMT Balita Bumil di Desa itu," ungkapnya. Tes Inspeksi Visual Asetat (IVA) merupakan salah satu cara untuk deteksi dini penyakit kanker serviks atau kanker mulut rahim. Tes IVA diketahui tidak sakit dan dinilai efektif mendeteksi kanker serviks.
Setelah sempat menginap semalam di Desa Tanah Pilih, tim kesehatan pulang kembali ke Kantor Kecamatan di Desa Sungsang yang jaraknya beberapa jam. "Kami harus melewati laut dan sungai untuk bisa kembali ke Sungsang. Tapi insiden kapal bocor terjadi dan kami terdampar hampir 4 jam menunggu jemputan kapal lainnya," kata salinan.
Selama berjam-jam mereka berupaya menjaga kapal agar tidak tenggelam dengan menguras air. Upaya minta tolong juga repot karena susah sinyal. Setelah berupaya menghubungi pihak kepolisian dan Polairud akhirnya speed boat penolong pun tiba.
Para penumpang pun dievakuasi pindah kapal. "Alhamdulillah kami semua selamat dan tanpa ada yang terluka," ungkapnya.
Sementara itu, Kapolsek Sungsang, AKP Bambang mengatakan para penumpang yang berjumlah 35 orang tersebut. Saat ini telah tiba di Desa Sungsang dalam keadaan sehat. "Semuanya selamat dan aman," katanya.